Dirikan Profesi Kesehatan Masyarakat, FKM Unhas Gelar Pertemuan

Makassar, FajarPendidikan.co.id – Pertemuan yang digelar oleh pengelola Prodi Kesehatan Masyarakat FKM Unhas dengan sejumlah tamu yang terkait dibidangnya, untuk membericarakan Pembentukan Profesi Kesehatan Masyarakat Unhas yang berlangsung selama dua hari, Jumat-Sabtu, 8-9 Februari 2019 di Gedung FKM Unhas.

Pertemuan tersebut menghadirkan narasumber dari fakultas kesehatan masyarakat Universitas Diponegoro Semarang, Farid Agus Hybana, SKM., DEA., Ph D.

Dalam pemaparannya, Farid Agus menyampaikan tentang Draf Pendidikan Profesi Kesehatan Masyarakat, dimana fakultas tersebut telah menyiapkan draf pendidikan kesehatan masyarakat lebih dulu. Model pendidikan yang ditawarkan adalah model pendidikan profesi secara reguler dimana model tersebut bisa diterapkan setelah adanya sistem RPL.

Berbagai tanggapan lahir dari peserta diantaranya, Muhammad Husni Thamrin, SKM., MKes., Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan.

Husni mengatakan, Dinas Kesehatan sebagai pengguna menyambut baik pendidikan profesi kesehatan masyarakat, karena merupakan tuntutan undang-undang ataupun kebutuhan masyarakat. Menurutnya, profesi yang dibutuhkan adalah profesi kesehatan masyarakat bukan jurusan per jurusan. Oleh karena itu, ada tiga hal yang perlu dimiliki oleh seorang SKM dalam kaitan dengan pendidikan profesi ini.

Baca Juga:  Aksi Indonesia Muda Sukses Gelar Perayaan Milad ke-12

“Tiga kompetensi yang harus dimiliki seorang SKM yaitu, kemampuan diagnosa masyarakat, kemampuan administrator kesehatan dan sebagai promotor kesehatan,” paparnya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua Tim Task Force Pembentukan Profesi Kesehatan Masyarakat Unhas, Prof Sukri Palutturi, SKM, M Kes., MSc PH, PhD., bahwa terdapat tiga kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang SKM dalam pengembangan profesi kesehatan masyarakat yaitu kemampuan asesmen, pengembangan kebijakan dan jaminan. “Ketiga kemampuan inilah yang menjadi rujukan kompetensi dan capaian pembelajaran,” katanya.

Prof Dr Ridwan Amiruddin, SKM., M Kes., MSc PH juga menambahkan, selain kompetensi tersebut seorang SKM pada masa yang akan datang terutama dalam era 4.0 ini harus memiliki kemampuan kritis, inovasi, leadership dan kemampuan IT yang tinggi.

Baca Juga:  Unifa dan PT IMIP Jalin Kerja Sama Pengembangan SDM

Selain itu, Dr Arlin Adam, SKM., M Si., sebagai aktivis LSM dan juga sebagai Dekan FKM UPRI yang memiliki banyak pengalaman di masyarakat mengatakan, profesi kesehatan masyarakat ini harus dirancang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di sektor kesehatan pada berbagai tingkatan.

- Iklan -

“Karena seorang SKM dapat pula bekerja misalnya, di BKKBN, Dinas Ketahanan Pangan dan Gizi, Dinas Pariwisata, Pemberdayaan Masyarakat bahkan seorang SKM dapat bekerja sebagai seorang kepala desa ataupun camat. Oleh karena itu, pendidikan profesi ini harus mampu mengakomodasi berbagai kebutuhan sektor tersebut baik pada level pemerintah maupun pada level masyarakat,” tutupnya. (FP)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU