Ditemukan Planet yang Mengorbit Tiga ‘Matahari’

Awal tahun lalu, dengan menggunakan Atacama Large Millimetre/submillimetre Array (ALMA) dan Very Large Telescope (VLT) dari European Southern Observatory, astronom menemukan sistem bintang yang menarik.

Dekat konstelasi Orion, sekitar 1.300 tahun cahaya dari Bumi, terdapat sistem bintang pemula, GW Ori. Di pusatnya terletak bukan hanya satu bintang, tetapi tiga bintang muda. Mirip dengan cincin Saturnus, piringan besar gas dan debu mengelilingi sistem tersebut. Awan debu dan gas yang mengelilingi sistem bintang muda cukup umum terjadi, dan membantu pembentukan planet baru.

Namun, gas dan debu cakram di sekitar GW Ori berbeda. Dikutip dari Mashable, terdapat celah misterius di antaranya, sehingga membelah cakram menjadi dua bagian.

Baca Juga:  Mengenal Zero, Pesawat Tempur Legendaris Jepang pada PD II

Hal ini telah membingungkan para astronom. Penelitian sebelumnya, telah mencoba menjelaskan celah tersebut, dengan memberi tanda hubung bahwa torsi gravitasi dari tiga bintang mungkin telah menciptakan celah.

Kini, setelah memodelkan sistem GW Ori secara rinci, para peneliti berpikir alasan sebenarnya di balik adanya kesenjangan yang menciptakan celah itu mungkin sesuatu yang jauh lebih mengejutkan.

Dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, para peneliti dari University of Nevada mengatakan pembentukan satu atau lebih planet di awan gas bisa menjadi alasan di balik celah tersebut.

Baca Juga:  4 Kebiasaan Ini Bisa Membuat Mesin Cuci Cepat Rusak

Jika para peneliti benar, itu akan menjadi planet sirkumtriple pertama yang ditemukan. Planet sirkumtriple adalah planet yang mengorbit tiga bintang yang ditemukan.

“Ini mungkin bukti pertama planet sirkumtriple mengukir celah secara real-time,” kata Jeremy Smallwood, penulis utama makalah ini, dan profesor di University of Nevada, Las Vegas, Amerika Serikat.

Meskipun planet (atau planet-planet) tidak dapat dilihat, para peneliti berpikir pembentukan planet gas raksasa akan menjadi penjelasan terbaik untuk celah misterius di awan debu. Para astronom mungkin telah menemukan sebuah planet “bayi”, yang baru berusia beberapa juta tahun, mengukir orbitnya sendiri.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU