Ditengah Pandemi, Perpustakaan Akan Sediakan “Studio” Mini

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Selain sudah menyediakan akses layanan Perpustakaan Digital melalui ePustaka Kota Makassar, Dinas Perpustakaan Kota Makassar akan mengembangkan layanan online untuk seluruh kegiatan khususnya kegiatan pengembangan pembudayaan kegemaran membaca.

Hal ini dilakukan selain amanah UU Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan untuk menghadirkan layanan perpustakaan berbasis IT juga sebagai solusi ditengah pandemi covid-19.

Hal tersebut dibahas oleh Kelompok Pustakawan dan Seluruh Kasi Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca di Ruang Pustakawan Dinas Perpustakaan Makassar, Selasa (02/06).

Sebagian kegiatan akan diuji coba tahun ini dan rencananya akan diterapkan mulai tahun depan.

Kegiatan online selain sebagai solusi juga sebagai pendamping kegiatan tatap muka yang selama ini sudah dilaksanakan.

Baca Juga:  Mediator Darah Makassar: Solusi Inovatif Pemenuhan Kebutuhan Darah di Tengah Krisis

Hal ini untuk terus menjamin agar kegiatan pembinaan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran membaca terus berkelanjutan dan berkesinambungan.

Untuk mendukung kegiatan online, maka Dinas Perpustakaan akan menyiapkan tempat khusus siaran atau mirip studio mini di Perpustakaan Umum Kota Makassar.

“Tempat ini akan digunakan untuk pengambilan gambar seperti kegiatan Dongkelor program perluasan Dongeng Keliling yang saat ini tahap uji coba sedang berjalan dan telah disiarkan setiap hari Sabtu pagi,” terang  Kepala Dinas Perpustakaan kota Makassar, Andi Siswanta A Attas.

“Kemudian program khusus masakan “Dapur Pustaka” oleh Ibu-Ibu Relawan Baca, Talkshow Duta Baca dan sebagainya,” tambahnya.

- Iklan -
Baca Juga:  11 SD Ikuti Peningkatan Kompetensi Guru Mengenai IKN

Seluruh kegiatan tersebut, kata  Siswanta, akan disebarluaskan melalui media sosial dan dimungkinkan beragam kegiatan akan berkembang melalui pelibatan masyarakat sebagai wujud peran Perpustakaan dengan layanan inklusi sosial.

“Selian itu, kegiatan lomba-lomba pembudayaan kegemaran membaca akan direncanakan dibuat digital. Seperti Lomba bercerita yang rutin dilaksanakan setiap tahun, bisa melalui pengiriman video atau format lainnya jika pandemi covid-19 terus berkelanjutan,” jelasnya.

Ia berharap agar tetap selektif untuk pengembangan layanan berbasis online agar nantinya tidak memberatkan pemustaka dalam mengakses internet dan kegiatannya betul-betul diikuti oleh masyarakat dan merasa senang dengan program-program Perpustakaan. (*/FP)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU