Diklat Jurnalistik (DJ) XIV Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Psikogenesis Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) resmi dibuka oleh Wakil Dekan (WD) III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FPsi UNM di Aula Mohammad Thayeb Manrihu (MTM) FPsi UNM pada Kamis (30/09).
Kegiatan yang bertema “Cover Both Side: Trust or Mistrust” dijadwalkan berlangsung hingga Minggu (03/10) di Aula MTM FPsi UNM dan Wisma Wirabuana.
Resekiani Mas Bakar, WD III dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada panitia DJ XIV, selain itu dosen yang akrab disapa Kiki ini menyampaikan bahwa jurnalisme merupakan area yang penuh dengan kepentingan.
“Maka pesan saya tetaplah bersikap idealis, netral, beretika, dan berimbang dalam menyampaikan berita seperti nilai yang ada di sini Psikogenesis: jujur, benar, adil, dan berani,” pesannya.
Sementara itu, Ketua Umum Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa) Keluarga Mahasiswa (Kema) FPsi UNM, Moch. Ihsan Syaputra memuji peserta adalah pribadi yang ingin belajar.
“Akan sangat banyak manfaat yang teman-teman dapatkan ketika kegiatan ini selesai,” ucapnya.
Di sisi lain, Andi Khaerul Imam selaku Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kema FPsi UNM menuturkan bahwa menjadi Pers dalam lingkungan kampus adalah hal yang sulit.
“Tidak semudah kita mengatakan kritis ungkap realitas, tidak. Itu merupakan hal yang sangat sulit. Tapi menurut saya hal itulah yang akan menjadikan teman-teman sesuatu karena berbagai pengalaman yang ada akan membentuk teman-teman,” tuturnya.
Pemimpin Umum LPM Psikogenesis pun menyampaikan bahwa kedatangan tamu undangan, media partner, dan para peserta merupakan bentuk apresiasi dan kepercayaan kepada LPM Psikogenesis. Ia lalu menambahkan, dalam Diklat Jurnalistik nanti peserta akan belajar bagaimana mengelola ke berimbang berita, bagaimana menjadi pembaca yang baik.
“Nanti akan dinikmati prosesnya selama pelaksanaan kegiatan. Untuk itu, selamat berproses hingga kita bisa sukses,” tambahnya.
Terakhir, Salsabila Aswing selaku Ketua Panita lalu melaporkan bahwa DJ XI yang dilaksanakan secara luring ini menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Di mana para peserta diwajibkan untuk melampirkan surat keterangan vaksin minimal dosis pertama atau melampirkan surat antigen,” lapornya.