DJPPR Kementerian Keuangan RI Beri Kuliah Umum di UIN Alauddin

Gowa, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan RI menyelenggarakan kuliah umum di UIN Alauddin Makassar dengan tema “Menjaga Momentum Pertumbuhan Melalui Kebijakan Pembiayaan APBN”.

Kuliah umum ini merupakan kerjasama edukasi DJPPR dan UIN Alauddin Makassar. Berlangsung di Gedung Auditorium Kampus II, Samata-Gowa, Jumat, 25 Oktober 2019.

Kuliah umum ini merupakan rangkaian kegiatan Inclusive Festival (InFest) 2019 laan APBN yang dilakukan pemerintah dan bagaimana pembiayaan APBN dimanfaatkan secara produktif untuk memberikan kemaslahatan bagi masyarakat serta untuk mewujudkan pembangunan yang berkeadilan di seluruh tanah air.

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis M A Ph D, dan dihadiri oleh kurang lebih 400 peserta dari kalangan Dosen dan Mahasiswa UIN Alauddin Makassar.

Baca Juga:  Mengenal Istilah Nine Stars of Pharmacist dalam Dunia Farmasi

Dalam sambutannya, Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis mengajak agar mahasiswa memahami APBN dan bagaimana untuk turut menjaganya agar keuangan negara tetap kuat.

“Pemerintah berkomitmen untuk menjaga APBN agar tetap berkualitas, oleh karena itu kita sebagai mahasiswa dan segenap civitas academika harus memahami APBN dengan baik dan ikut serta mengawalnya agar keuangan negara tetap kuat,” urainya.

Sementara itu, Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan, Riko Amir selaku pembicara tunggal memberikan gambaran fundamental perekonomian Indonesia, peran pembiayaan dalam pembangunan Indonesia dan pembiayaan APBN 2019.

Baca Juga:  GenBI UIN Alauddin Makassar Gelar Sosialisasi Beasiswa Bank Indonesia, Sukses Undang Antusiasme 500 Peserta

Riko mengatakan APBN yang kuat ditopang oleh pembiayaan yang kuat, salah satunya melalui sumber pembiayaan melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang telah dikembangkan untuk membiayai berbagai proyek infrastruktur dan pembangunan sumber daya manusia.

“Peran APBN untuk memberikan stimulus fiskal saat ini sangat besar dan penting guna mendorong ekonomi Indonesia tetap tumbuh di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global dan menurunnya pertumbuhan ekonomi dunia. Di sinilah peran pembiayaan APBN melaui utang sebagai alat untuk mendukung APBN yang countercyclical,” jelas Riko.

- Iklan -

Melalui kuliah umum ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman mahasiswa dan sivitas akademika lain tentang peranan pembiayaan APBN dan pengelolaanya.

“Kami mengajak untuk bersama-sama mengawal serta mendukung peningkatan kualitas pengelolaan keuangan negara dan memperkuat APBN,” tutupnya. (FP/Rls)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU