Doa setelah salat Dhuha dan doa yang dibaca saat duduk antara dua sujud merupakan bacaan yang sering dilafalkan oleh umat Islam. Namun, banyak yang bertanya apakah doa-doa tersebut benar-benar berasal dari Rasulullah ﷺ ataukah hanya amalan yang berkembang di kalangan umat? Berikut adalah penjelasan mengenai kedua doa tersebut.
Doa Dhuha
Salah satu doa yang sering dibaca umat Islam setelah salat Dhuha adalah:
“Allahumma innadhuha dhuha-uka wal bahaa baha-uka, wal jamala jamaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka, wal ismata ismatuka.”
Seseorang pernah bertanya kepada seorang Syeikh: “Apakah doa ini shahih dari Rasulullah ﷺ dan apakah ini merupakan doa yang diajarkan ketika salat Dhuha?”
Jawaban Syeikh:
Alhamdulillah, wa shalatu wa salam ‘ala Rasulillah wa ‘ala alihi wa shahbihi, amma ba’du:
Doa ini memang disebutkan dalam beberapa karya ulama klasik, seperti Syarh Al Minhaj oleh Asy-Syarwani dan *I’anatuth Tholibin* oleh Adh-Dhimyathi. Namun, doa ini tidak dikategorikan sebagai hadits yang berasal langsung dari Rasulullah ﷺ. Kami tidak menemukan sanad yang sahih yang mengaitkan doa ini dengan Nabi Muhammad ﷺ. Wallahu a’lam.
Doa yang disebutkan di atas bukanlah doa yang berasal dari Nabi Muhammad ﷺ. Untuk amalan yang lebih shahih setelah salat Dhuha, berikut adalah bacaan yang dapat diamalkan:
“Allahummaghfirli wa tub alayya, innaka antat tawwabur rahim.”
Artinya: “Ya Allah, ampunilah aku dan terimalah taubatku. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”
(Riwayat Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad no. 619, dengan sanad shahih).
Doa ini dapat dibaca setelah salat Dhuha, dan Rasulullah ﷺ mengulanginya sampai 100 kali.
Doa Duduk Antara Dua Sujud
Doa yang sering dilafalkan oleh umat Islam saat duduk antara dua sujud dalam salat adalah:
“Allahummaghfirlii, warhamnii, wahdinii, waafinii, warzuqnii.”
Artinya: “Ampunilah aku, kasihanilah aku, berilah petunjuk padaku, selamatkanlah aku (dari berbagai penyakit), dan berilah rezeki kepadaku.”
Pertanyaan: Apakah doa ini berasal dari Rasulullah ﷺ dan apakah termasuk doa yang shahih?
Jawaban:
Doa ini memang berasal dari hadits yang shahih. Diriwayatkan oleh Thoriq bin Asy-Syam radhiyallahu anhu, yang berkata:
“Jika seseorang baru masuk Islam, Nabi ﷺ mengajarkan kepadanya cara salat, dan beliau memerintahkannya untuk membaca doa: ‘Allahummaghfirlii, warhamnii, wahdinii, waafinii, warzuqnii.’”
(Riwayat Muslim no. 35, 2697)
Pada riwayat lain, Thoriq bin Asy-Syam juga menyampaikan bahwa seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah ﷺ, “Apa yang harus saya katakan ketika saya berdoa kepada Rabb saya?”
Rasulullah ﷺ menjawab, “Katakanlah: Allahummaghfir lii, warhamnii, waafinii, warzuqnii, karena doa ini mencakup segala kebutuhanmu di dunia dan akhirat.”
(Riwayat Muslim no. 36, 2697)
Doa yang dibaca antara dua sujud ini adalah doa yang shahih dan sangat dianjurkan untuk dibaca dalam salat. Ini adalah doa yang mencakup permohonan kepada Allah untuk ampunan, rahmat, petunjuk, keselamatan, dan rezeki, baik di dunia maupun di akhirat.
Secara umum, doa setelah salat Dhuha yang pertama disebutkan tidak berasal langsung dari Rasulullah ﷺ dan tidak dapat dianggap sebagai doa yang shahih. Sebaliknya, doa yang berasal dari hadits shahih adalah doa yang berbunyi:
“Allahummaghfirli wa tub alayya, innaka antat tawwabur rahim.”
Sementara itu, doa antara dua sujud yang berbunyi “Allahummaghfirlii, warhamnii, wahdinii, waafinii, warzuqnii” adalah doa yang sahih dan berasal dari hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Dengan mengetahui asal-usul doa-doa ini, semoga kita bisa lebih berhati-hati dalam mengamalkan doa yang benar dan sesuai dengan sunnah Nabi ﷺ. (*)