Umumnya penganut Nahdliyin, masih pakai doa ini. Biasanya diucapkan pada salat subuh rakaat kedua sebelum sujud. Kemudian di salat Taraweh di paruh Ramadan kedua juga ditambahi doa qunut.
Ada satu lagi, qunut Nasilah. Qunut ini biasanya dilakukan ketika ada tragedi yang dialami umat Islam. Contoh seperti di Palestina.
Saudara, agama turun kepada Nabi Muhammad SAW ini mengalami dinamika penyempurnaan terus-menerus, dari tahun ke tahun selama Raaulullah menerima wahyu. Dan alhamdulillah agama Islam sekarang sudah sempurna. Umat Islam tidap perlu menambah lagi.
Di tahun kedua hijrah saat penaklukan Mekah, Umat Islam masih dibolehkan kawin Mut’ah tapi kemudian dilarang. Minum khamer, semula boleh, tapi kemudian lama-kelamaan dilarang.
Begitu juga doa qunur, dipakai setiap subuh. Bahkan Rasulullah mendoakan musuh-musuhnya dengan memanjatkan doa qunut. Tetapi setelah turun surat Ali Imran :128, Raaulullah SAW tidak qunut lagi. Jadilah umat yang cerdas, sehingga dapat memahami agama ini dengan baik.
Hadist 613
Dari Abu Hurairah Ra, pernah setetah Rasulullah.SAW selesai membaca , “Sami allahu liman hamidah, rabbana lakal hamduh, kemudian beliau masih sedang berdiri membaca doa, “allahumma anjil Walid Ibnu Walid wa Salamah bin Hisyam, wa Iyaay bin Abi Rabiah W
wal Musdadh’afina, minal mukmimin allabummasydud wath ataka ‘ala Mundhaar, wajaiha ‘alaihim kasani Yusuf allahummal’an Lihyana, wa Ri’lana, wa Dzakwana wa Uhsay yata ashatillaha, wa rasulahu.
Kemudian kami dapat kabar bahwa beliau meninggalkan doa itu, setelah turun ayat “(laisa laka minal amri syaiun au yatuba ‘alaihim au yu’adz dzibamum fainnahum zhalimun). Artinya: engkau tidak bsrwenang sedikit juapun menxampuri semua uruaan mereka karena mungkin Allah.akan mensrima tobat mereka, atau menyikaa karena mereka itu zhalim, Ali Imran :128). (kultum/ana)