Ada beberapa sikap terpuji para ulama saleh terdahulu dalam menyambut dan menjalani bulan suci Ramadan.yang pantas diteladani.
Pertama, menyambut bulan Ramadan dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Yahya bin Abi Katsir, meriwayatkan, orang-orang salaf terdahulu, selalu mengucapkan doa.
Yang artinya, “Ya Allah berkahi kami di bulan Rajab, Syaban dan sampaikan (usia) kami bsrjumpa Ramadan”.
Seolah mereka juga memohon : “Ya Allah sampaikanlah aku dengan selamat ke Ramadan. Selamatkan Ramadan untukku dan selamatkan aku hingga seleasai Ramadan”.
Kedua, dengan pengetahuan yang dalam. Puasa Ramadan merupakan salah aatu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim. Ibadah puasa mempunyai ketentuan dan aturan yang harus dipenuhi agar sah dan sempurna.
Sesuatu yang menjadi prasyarat ibadah wajib. Maka kita wajib memenuhi dan mempelajarinya.
Fiqih Puasa
Ilmu tentang ketentuan puasa atau yang sering disebut dengan fiqih puasa, msrupakan hal yang wajib dipelajari oleh seriap muslim. Minimal tentang hal hal yang menjadi sah atau tidak sahnya puasa.
Menghindarkan Kesalahan
Pengetahuan yang utuh tentang bulan Ramadan, akan menghindarkan kita dari kesalahan kesalahan yang bisa merusak bahkan membatalkan ibadah Ramadan.
Ketiga, dengan doa bulan Ramadan, selain merupakan bulan karunia dan kenikmatan beribadah juga merupakan bulan tantangan.
Tantangan menahan nafsu untuk berbuat jahat. Tantangan untuk menggapai kemuliaan malam Lailatul.Qadar dan tantangan lainnya.
Keterbatasan manusia mengharuskannya unruk selalu berdoa, agar oprimis melalui bulan Ramadan. (kultum/ana)