Dokter Ulfah Bahas Strategi Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan

BARRU – Plt. Bunda PAUD drg. Hj. Ulfah Nurul Huda Suardi, MARS, menjadi pemateri dalam Workshop Transisi PAUD ke SD di Pusat Kegiatan Guru (PKG) Mallawa, Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru, Kamis (25/7/2024).

Dalam paparannya, drg. Ulfah yang juga Plt. Ketua TP PKK Kabupaten Barru menjelaskan bahwa transisi PAUD-SD adalah proses perpindahan anak dari Peserta Didik PAUD menjadi Peserta Didik SD. Menurutnya, transisi yang efektif terjadi ketika anak-anak tidak perlu melakukan banyak penyesuaian sehingga perpindahan tersebut dapat diterima dengan menyenangkan.

“Tugas Dinas Pendidikan adalah berkolaborasi dengan Pokja Bunda PAUD untuk mensosialisasikan penerapan tiga target perubahan kepada satuan PAUD dan SD kelas awal, sebagaimana disampaikan oleh Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Barru,” jelas drg. Ulfah.

Baca Juga:  Tiga Guru Asal Pinrang Wakili Sulsel di Puncak HGN

Ia menambahkan, satuan pendidikan harus berbagi praktik baik dalam bentuk bukti karya untuk mempermudah satuan pendidikan lain yang ingin mendampingi peserta didik dengan lebih baik.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Barru, H. A. Adnan Azis, S. STP., M. Si., yang membuka workshop tersebut secara langsung, menyatakan bahwa masa transisi dari PAUD ke SD adalah masa krusial bagi anak-anak. Mereka mengalami banyak perubahan, baik fisik, mental, maupun sosial.

“Penting bagi kita untuk memberikan dukungan dan pendampingan yang optimal agar mereka dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan sekolah yang baru,” kata Adnan.

Ia menambahkan, ada tiga target yang ingin dicapai dalam kegiatan ini: menghilangkan Calistung dari proses penerimaan peserta didik baru di SD, menerapkan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) selama dua minggu pertama di PAUD dan SD, serta menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan dasar anak di PAUD dan SD.

Baca Juga:  Plh. Sekretaris Daerah Barru Hadiri Launching Ekosistem Keuangan Inklusif Desa Wisata Nepo

Adnan menjelaskan enam kemampuan tersebut: pertama, mengenal nilai agama dan budi pekerti; kedua, keterampilan sosial dan bahasa untuk berinteraksi; ketiga, kematangan emosi untuk berkegiatan di lingkungan belajar; keempat, kematangan kognitif untuk kegiatan belajar; kelima, pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri untuk partisipasi mandiri di lingkungan belajar; dan keenam, pemaknaan belajar sebagai sesuatu yang menyenangkan dan positif.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU