FAJARPENDIDIKAN.co.id – Jumat (20/08) mendapatkan kesempatan mengikuti Workshop Penulisan Proposal Replikasi Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan.
Tulus Wulan Juni, Pustakawan Dinas Perpustakaan kota Makassar mengucapkan terima kasih kepada panitia dari Biro Organisasi Sekda Provinsi Sulsel yang telah membantu memfasilitasi kegiatan ini secara virtual.
“Walaupun saya tidak bisa hadir langsung karena kondisi kesehatan yang belum pulih, tetapi bisa melihat semangat teman-teman semua khususnya para replikator inovasi Dongkel with Mobile Library yang hadir mengikuti Workshop,” ungkap Tulus.
Dongkel with Mobile Library adalah inovasi yang pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 2016 yang kala itu namanya masih panjang yakni Dongeng Keliling bersama Perpustakaan Keliling (rekam jejak inovasi ini tertulis rapi dalam media sosial dan online).
Kemudian di awal tahun 2017 setelah Dinas Perpustakaan Kota Makassar resmi berdiri sendiri sebagai OPD baru, nama tersebut dipendekkan menjadi Dongkel with Mobile Library sebagai nama Inovasi.
Di tahun 2017, Inovasi Dongkel with Mobile Library diajukan untuk mengikuti kompetisi Inovasi Pelayanan Publik dengan syarat minimal telah berjalan setahun dan akhirnya lolos masuk Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Nasional.
Di tengah Pandemi Covid19, tepatnya 2 Mei Tahun 2020 di hari Pendidikan Nasional Dongkel bertransformasi juga ke dunia digital untuk mendukung program pemerintah memutuskan mata rantai penyebaran Covid19 dengan nama program DONGKELOR (Dongeng Keliling Online dari Rumah).
“Alhamdulillah, ide sederhana dan semangat 45 tim khusus DONGKELOR, Kak Isti, Kak Mangga & Kak Madia berbuah apresiasi dan memperoleh penghargaan Top 21 Inovasi Pelayanan Publik Penanganan Covid19 Tingkat Nasional dari ribuan inovasi penanganan Covid19 di Indonesia,” ungkapnya.
Inovasi Dongkel with Mobile Library akhirnya menjadi inspirasi daerah lainnya untuk dikembangkan dan direplikasi dan itulah yang menjadi dasar Dongkel with Mobile Library menjadi salah satu Pilot Project yang dipilih oleh Provinsi Sulawesi Selatan melalui Biro Organisasi untuk menjadi induk dalam pengembangan replikasi inovasi.
Beberapa daerah yang telah mereplikasi dengan apik diantaranya di Kota Palopo melalui Dinas Perpustakaan Kota Palopo dengan nama DOBRAK (Dongeng Bergerak), di Kabupaten Sinjai dengan komunitasnya Rumah Dongeng Sinjai diberi nama PUSDONGKEL (Perpustakaan dan Dongeng Keliling) dan beberapa daerah lain hingga luar Sulsel yakni di Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah dengan programnya NDOGDADAR (Ndongeng Daring Dari Rumah).
Kata Tulus, proses berinovasi biasanya tidak pernah dilihat bagaimana hal itu terjadi dan lebih banyak pada eforia hasil.
“Padahal tahap proses itu yang penting dan kata orang fase proses adalah masa-masa sulit,” ungkapnya.
Dongkel with Mobile Library adalah praktek berinovasi yang prosesnya cukup panjang dengan mempelajari berbagai permasalahan.
Konsepnya pun dengan kolaborasi-pengabdian khususnya jiwa-jiwa besar para pendongeng hingga lintas daerah yang jumlahnya saat ini 30 pendongeng plus tim kreatif DONGKELOR.
Modal kepercayaan dan pengabdian yang menjadikan Dongkel with Mobile Library tetap ada hingga saat ini dan kesyukuran lainnya bisa memberikan dampak atau manfaat kepada daerah lainnya untuk mengikuti jejak Dongkel with Mobile Library itulah Inovasi yang melahirkan inovasi baru.
“Terima kasih kepada Kota Palopo, Sinjai dan daerah lainnya. Menebar manfaat adalah tujuan hidup kita semua,” tutupnya.