Program Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menggelar kegiatan Orientasi Komunikasi Antar Pribadi (KAP) One Health bagi peserta dari Kabupaten Maros, Senin-Rabu, 22-24 Mei 2023.
Kegiatan orientasi KAP bertempat di Swiss Belinn Hotel, Panakukang, Makassar.
Kegiatan ini berlangsung paralel dalam dua kelas yaitu kelas tenaga kesehatan & tenaga kesehatan hewan dan kelas kader kesehatan & pelapor desa.
Kegiatan ini juga melibatkan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) sebagai tim fasilitator.
Fasilitator pada kegiatan ini berjumlah 11 orang yaitu Prof. Yahya Thamrin, SKM, MKes, MOHS, PhD dan Muhammad Rachmat, SKM, MKes dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.
Tujuh orang fasilitator dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, yaitu Kasri, SKM, MKes; Hasimah, SKM, MKes;
Azisah Bachtiar, SKM, MKes; A. Khaerani Syahrani Hakim, SKM, MKes;
Sri Wahyuni, SKM, MKes; Siti Amilah, SKM, MKes; dan Paridawati, SKM, MKes.
Fasilitator dari Dinas Kesehatan Kota Makassar yaitu Kurniaty, MKes.
Sementara fasilitator dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan yaitu Drh. Iin Mutmainnah.
Materi Bina Suasana dalam KAP untuk Pengendalian COVID-19, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), dan Zoonosis di kelas kader kesehatan & pelapor desa dibawakan oleh Muhammad Rachmat, SKM, MKes.
“Terkait prinsip pertama KAP yaitu suasana menyenangkan dan menambah akrab, maka terdapat 4 hal dalam bina suasana KAP yaitu penggunaan nama, melakukan komunikasi non-verbal, mendengar secara fasilitatif, dan melakukan permainan yang menyenangkan,” ujar Muhammad Rachmat.
“Supaya kita bisa mengingat nama sasaran dalam waktu yang singkat, maka tipsnya adalah gunakan segera, gunakan sesering mungkin, perhatikan ciri khusus, panggil lengkap namanya, jangan hanya pak, bu, atau panggil dengan nama yang penuh makna misalnya mamanya Sarah, bapaknya Wawan,” lanjut Muhammad Rachmat sambal mendemonstrasikannya.
Setelah itu, Muhammad Rachmat kemudian menjelaskan tentang komunikasi non-verbal.
“Saat berbicara dengan sasaran maka lakukan kontak mata, gunakan gerak tangan untuk memperkuat pesan verbal, dan perhatikan tekanan suara,” jelas Muhammad Rachmat.
Jika sasaran telah mulai berbicara, sambungnya, maka lakukan D-A-K yaitu dengarkan, apresiasi, dan klarifikasi.
Hal ini, katanya, agar sasaran merasa dihargai, lebih terbuka bicara, lebih banyak bicara, sehingga akhirnya setelah didengarkan, mereka akan mendengarkan saat kita bicara.
“Pada akhirnya, sasaran lebih termotivasi mengubah perilakunya sendiri,” lanjut Muhammad Rachmat yang merupakan dosen di Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku FKM Unhas.
Orientasi KAP One Health ini diikuti oleh 56 orang peserta, yang terdiri atas 28 orang tenaga kesehatan & tenaga kesehatan hewan di Kabupaten Maros dan 28 orang kader kesehatan & pelapor desa.
Peserta orientasi KAP One Health ini sangat antusias dan aktif dalam mengikuti setiap agenda kegiatan.
Mereka dibekali tidak kurang dari 15 permainan yang menyenangkan.
Orientasi dilakukan dalam bentuk ceramah, simulasi, dan praktik.