Dosen PNUP Dalami Konsep Pembelajaran Kolaboratif Daring

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Pembelajaran kolaboratif menuntut dosen dan mahasiswa memiliki keterampilan berinteraksi secara bermakna dalam diskusi berbasis teks. Namun, kemampuan mahasiswa untuk berinteraksi dalam lingkungan pembelajaran kolaboratif daring masih rendah padahal mereka mempunyai kemampuan teknis tinggi.

Bertolak dari hal tersebut, sebanyak 25 dosen Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) mengikuti seminar dan workshop “Peningkatan Kesiapan Dosen Memfasilitasi Pembelajaran Kolaboratif Daring dengan Kerangka Kerja Community of Inquiry”. Acara yang berlangsung selama dua hari, Senin-Selasa, 29-30 Juli 2019  di kampus I PNUP menghadirkan tiga pemateri dari Universitas Indonesia (UI).

Pembantu Direktur II PNUP, Dr Tawakkal, M Si., saat membuka acara berharap agar usai mengikuti pelatihan para dosen PNUP menjadi terbuka wawasannya mengenai pembelajaran kolaboratif daring.

Baca Juga:  Keunggulan dan Perkembangan Dunia Farmasi

“Konsep e-learning sebenarnya bukan hal yang baru lagi di dunia pendidikan termasuk di PNUP hanya saja upaya peningkatan kemampuan dosen dalam mengampu pembelajaran daring masih terbatas,” kata Tawakkal.

Untuk itu, dirinya berpesan kepada semua peserta agar benar-benar memanfaatkan waktu selama dua hari dan pengetahuan yang diperoleh segera diimplementasikan di program studi masing-masing.

Sementara itu salah seorang pemateri, Dr Kasiyah, M Sc., mengemukakan bahwa kerangka yang diterapkan dalam menjalankan diskusi daring adalah kerangka kerja Community of Inquiry (CoI). “Kerangka kerjanya bertujuan untuk menciptakan pengalaman belajar kolaboratif daring yang memupuk berpikir kritis. Model CoI menjelaskan proses belajar daring secara mendalam terjadi melalui interaksi timbal balik antara kehadiran kognisi (cognitive presence), kehadiran sosial (social presence), dan kehadiran pengajaran (teaching presence),” terang Kasiyah.

Baca Juga:  Unifa dan Konjen AS Sepakati Kerja Sama Pengembangan SDM
Dosen PNUP ikuti seminar dan workshop pembelajaran kolaboratif daring.

Pembelajaran kolaboratif daring menuntut dosen dan mahasiswa memiliki keterampilan berinteraksi secara bermakna berbasis teks dan asinkronus yang berbeda dengan pembelajaran tatap muka. Selain itu, pengelolaan kelas daring juga memerlukan strategi tersendiri, terutama dalam menjaga motivasi belajar dan partisipasi. Strategi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sangat penting untuk diperhatikan dalam pelaksanaan pembelajaran daring.

Selama mengikuti seminar dan workshop pembelajaran kolaboratif daring, para peserta mendapat sejumlah pelatihan dan akan ditindaklanjuti dengan pendampingan supaya penerapan hasil yang diperoleh selama seminar dan workshop dapat diterapkan pada konteks pembelajaran di program studi masing-masing. Setelah mengikuti pelatihan, peserta diharapkan mampu menjalankan perannya sebagai fasilitator, coach, dan scaollder dalam pembelajaran kolaboratif daring. (FP/*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU