FAJARPENDIDIKAN.co.id – Transformasi digital dan digitalisasi telah berlangsung secara intens dan mampu memberikan dampak insentif berbagai lapisan masyarakat.
Di lain sisi, Transformasi Digital yang berlangsung saat ini turut memporak-porandakan tatanan sistem yang telah dibangun selama ini, sebab membawa perubahan besar akibat proses digitalisasi sistem elektronik.
Hal tersebut diungkapkan oleh Dosen Politeknik Bosowa, Mukhlisin (29) pada gelaran Seminar Internasional ke-7 ICTVT yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang berlangsung secara virtual.
Bertindak sebagai presenter pada kegiatan tersebut, Mukhlisin memaparkan judul yang bertajuk: “The Develpoment Learning Model Industry Control Oriented of An Augmented Reality in Politechnic”.
Dalam penjelasannya, ia mengungkapkan bahwa dewasa ini, transformasi digital telah merambah keberbagai sektor diantaranya pada sektor layanan masyarakat seperti telekomunikasi, perbankan, pariwisata, kesehatan, transportasi, produksi, hingga dunia pendidikan dan jasa.
“Transformasi Digital menjadi pemicu utama pergerakan Revolusi Industri 4.0 dimana perubahan besar-besaran terjadi pada strategi desain, proses produksi, otomasi, penerimaan order, hingga pada pemasaran produk dan pengantaran yang disebabkan oleh teknologi digital,” papar Mukhlisin, Selasa (05/10/21).
Transformasi Digital, Digitalisasi, dan Revolusi Industri 4.0 merupakan salah satu isu global yang menghasilkan permasalahan lain tanpa terkecuali pada tatanan pendidikan vokasi.
Permasalahan pengangguran dan penyerapan tenaga kerja masih menjadi ancaman bagi penyelenggara pendidikan vokasi.
“Hal ini tentu sangatlah berpengaruh terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) lulusan pendidikan vokasi yang harus mengisi kesempatan kerja tersebut.
Lulusan pendidikan vokasi tersebut diharapkan memiliki kompetensi kerja yang sesuai dengan yang terdapat pada dunia kerja sebagai kesiapan mereka dalam memasuki dunia kerja,” tutur Mukhlisin yang juga merupakan Kandidat Doktor Pendidikan Vokasi Universitas Negeri Makassar ini.
Lebih lanjut, Mukhlisin menjelaskan bahwa kondisi saat ini mengisyaratkan pentingnya penguasaan teknologi digital.
Perkembangan teknologi digital tidak dapat dibendung dan akan terus berkembang.
Tatanan teknologi digital mampu memberi dampak baik maupun dampak buruk tergantung pada peruntukan dan cara pengelolaannya.
“Dalam era Revolusi Industri 4.0 terdapat tiga jenis literasi baru antara lain literasi data, literasi digital, dan literasi kemanusiaan. Penguasaan literasi baru bagi SDM lulusan pendidikan vokasi sangatlah penting sebab literasi lama seperti membaca dan menulis dipandang sudah tidak relevan lagi digunakan untuk bersaing di era seperti sekarang.
Dunia pendidikan vokasi sudah seharusnya mengambil peran dan menempatkan diri pada era Transformasi Digital dan Revolusi Industri 4.0 saat ini,” tutupnya.