Dosen Unibos Kembangkan Bandeng Cabut Duri Bersama Warga Maros

 

 

Dosen Unibos bersama warga Maros mengembangkan Bandeng Cabut Duri (FOTO: Ist)

Maros, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Dosen Universitas Bosowa (Unibos), Dr Andi Abriana, MP , Dr Erni Indrawati, MSi , Rahmawati Rahman M Si membantu pengembangan salah satu produk di Desa Borimasunggu Kecamatan Maros Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (13/09/2018).

Produk daerah yaitu Bandeng Cabut Duri ini telah dikembangkan beberapa tahun sebelumnya melalui produk Kelompok Usaha Kecil Menengah (UKM) Tegar Mandiri dan Kelompok Petambak H. Amir.

Tim Dosen Unibos dalam pengembangannya membantu dalam peningkatan kualitas hasil bandeng cabut duri hingga dapat diterima dengan baik di pasaran tidak hanya lokal tetapi juga diluar Kabupaten Maros.

“Kami memberikan penyuluhan dan pelatihan pengelolaan tambah, pengelolaan bandeng cabut duri agar memiliki kualitas lebih dari sebelumnya dan memberikan praktik pengolahan kemasan yang berkualitas juga,” ungkap Dr Andi Abriana, MP yang juga salah satu dosen Fakultas Pertanian Unibos.

Baca Juga:  Unpacti Makassar Yudisium 20 Alumni S2 Ilmu Pemerintahan Angkatan I

Dikatakannya, kemasan bandeng cabut duri ini menggunakan metode vakum dengan membaurkan hasil produk kelompok UKM tersebut dengan menggunakan bantuan teknologi yang sudah sangat berkembang saat ini.

“Sebab kemasan sangat berpengaruh kepada kualitas isi produk. Dan teknologi pun memiliki peran penting didalamnya. Ini yang harus dikenal masyarakat,” kata Dr Andi Ambriana.

Untuk itu, lanjut Dri Andi Ambriana, kelompok UKM ini diberi pelatihan karena kami melihat bandeng cabut duri yang dihasilkan memiliki peluang untuk mendapat pasar yang lebih luas. Sebab dari rasa sudah berkualitas. Terlebih apalagi peluang penghasil bandeng di Kabupaten Maros sangat melimpah dan sangat disukai masyarakat. Tetapi untuk tidak menjadi kalah dipasaran, perlu dilakukan inovasi dalam pengembangannya.

- Iklan -

“Apa lagi bandeng cabut duri ini sudah aman dikonsumsi segala usia juga pada anak-anak agar tidak takut tertelan duri bandeng,” lanjutnya.

Baca Juga:  Himpunan Mahasiswa Institut Andi Sapada Kenalkan Maggot sebagai Solusi Pengelolaan Sampah Organik di Desa Bojo

Hal tersebut juga mendapat sambutan baik dari kelompok UKM Tegar Mandiri sebagai penghasil produk bandeng cabut duri.

“Kami berharap pelatihan ini bisa membantu kami menjadikan produk UKM kami sebagai salah satu produk unggulan. Karena memang kami sangat butuh arahan bukan hanya pada produksinya tetapi juga pemasarannya agar tidak tertinggal dari prosuk sejenis lainnya. Dari sebelumnya, setiadaknya dengan perpaduan pelatihan ini, produk abndeng kami bisa lebih tahan lama. Biasanya hanya 3 bulan kali ini bisa bertahan hingga 6 bulan,” ungkap Ahmad Zain salah satu anggota kelompok UKM Tegar Mandiri.

“Dulu kami masih menggunakan teknik pressing dan sekarang sudah dibantu untuk menggunakan metode baru. Pastinya lebih efektif dan efesien,” pungkasnya

Reporter: Ahadri

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU