Drama adalah karya sastra yang menggambarkan cerita melalui dialog dan aksi yang dimainkan oleh para tokoh, dengan tujuan untuk dipentaskan di atas panggung. Simak penjelasan mengenai pengertian dari drama, Ciri-ciri, struktur dan tujuan drama.
Pengertian Drama:
Drama adalah salah satu bentuk karya sastra yang menggambarkan cerita melalui dialog dan aksi yang dimainkan oleh tokoh-tokoh, biasanya ditujukan untuk dipentaskan di atas panggung. Berbeda dengan bentuk prosa, drama lebih berfokus pada interaksi antar tokoh yang digambarkan secara langsung melalui percakapan dan tindakan di depan penonton.
Ciri-ciri Drama:
- Berupa Dialog: Sebagian besar isi drama disajikan dalam bentuk dialog antar tokoh.
- Dibuat untuk Dipentaskan: Drama dirancang untuk dipertunjukkan di panggung, bukan hanya dibaca.
- Alur Tersusun Rapi: Drama memiliki alur yang jelas, dimulai dari pengenalan situasi hingga penyelesaian konflik.
- Memiliki Babak dan Adegan: Drama dibagi menjadi babak (act) dan adegan (scene) yang mengatur jalannya cerita.
- Menampilkan Konflik: Seperti bentuk sastra lainnya, drama sering berpusat pada konflik atau masalah yang dihadapi para tokoh.
Struktur Drama:
- Prolog: Bagian awal yang memberikan pengantar atau informasi tentang latar, tokoh, dan situasi cerita. Kadang disampaikan oleh narator atau salah satu tokoh.
- Dialog: Bagian inti dari drama, di mana tokoh-tokoh berkomunikasi melalui percakapan yang menggerakkan alur cerita.
- Monolog: Pidato panjang yang diucapkan oleh satu tokoh, sering digunakan untuk mengungkapkan perasaan atau pemikiran dalam drama.
- Babak (Act): Pembagian besar dalam cerita drama. Setiap babak mencakup serangkaian adegan yang saling terkait.
- Adegan (Scene): Subdivisi dari babak, biasanya menandakan perubahan lokasi atau waktu dalam cerita.
- Klimaks: Titik puncak ketegangan dalam drama, di mana konflik mencapai intensitas tertinggi.
- Antiklimaks: Penurunan ketegangan setelah klimaks, yang mengarah pada penyelesaian masalah.
- Epilog: Bagian penutup yang menyimpulkan cerita atau memberikan refleksi dari keseluruhan drama.
Tujuan Drama:
- Menghibur: Drama dibuat untuk menghibur penonton melalui cerita yang menarik, baik itu berupa komedi, tragedi, maupun drama keseharian.
- Menggambarkan Kehidupan: Drama sering kali mencerminkan kehidupan nyata, menampilkan konflik, perasaan, dan situasi yang dihadapi manusia dalam kehidupan sehari-hari.
- Menyampaikan Pesan Moral atau Sosial: Drama kerap mengandung pesan moral, kritik sosial, atau pandangan terhadap suatu isu yang ingin disampaikan oleh penulis kepada penonton.
- Mendidik: Melalui ceritanya, drama bisa memberikan wawasan atau pelajaran kepada penonton mengenai nilai-nilai kehidupan, budaya, dan norma-norma sosial.
- Membangkitkan Emosi: Drama bertujuan untuk menyentuh emosi penonton, baik melalui adegan yang menggugah tawa, air mata, atau perasaan tegang.
Drama memiliki peran penting dalam dunia sastra dan pertunjukan karena mampu menyampaikan kisah-kisah yang kuat melalui interaksi langsung antar tokoh dan aksi yang hidup di atas panggung.