Drama : Pengertian, Ciri-ciri, Struktur dan Tujuan

Drama adalah karya sastra yang menggambarkan cerita melalui dialog dan aksi yang dimainkan oleh para tokoh, dengan tujuan untuk dipentaskan di atas panggung. Simak penjelasan mengenai pengertian dari drama, Ciri-ciri, struktur dan tujuan drama.

Pengertian Drama:

Drama adalah salah satu bentuk karya sastra yang menggambarkan cerita melalui dialog dan aksi yang dimainkan oleh tokoh-tokoh, biasanya ditujukan untuk dipentaskan di atas panggung. Berbeda dengan bentuk prosa, drama lebih berfokus pada interaksi antar tokoh yang digambarkan secara langsung melalui percakapan dan tindakan di depan penonton.

Ciri-ciri Drama:

  1. Berupa Dialog: Sebagian besar isi drama disajikan dalam bentuk dialog antar tokoh.
  2. Dibuat untuk Dipentaskan: Drama dirancang untuk dipertunjukkan di panggung, bukan hanya dibaca.
  3. Alur Tersusun Rapi: Drama memiliki alur yang jelas, dimulai dari pengenalan situasi hingga penyelesaian konflik.
  4. Memiliki Babak dan Adegan: Drama dibagi menjadi babak (act) dan adegan (scene) yang mengatur jalannya cerita.
  5. Menampilkan Konflik: Seperti bentuk sastra lainnya, drama sering berpusat pada konflik atau masalah yang dihadapi para tokoh.
Baca Juga:  10 Flora Yang Hampir Punah di Indonesia, Simak Penjabarannya!!

Struktur Drama:

  1. Prolog: Bagian awal yang memberikan pengantar atau informasi tentang latar, tokoh, dan situasi cerita. Kadang disampaikan oleh narator atau salah satu tokoh.
  2. Dialog: Bagian inti dari drama, di mana tokoh-tokoh berkomunikasi melalui percakapan yang menggerakkan alur cerita.
  3. Monolog: Pidato panjang yang diucapkan oleh satu tokoh, sering digunakan untuk mengungkapkan perasaan atau pemikiran dalam drama.
  4. Babak (Act): Pembagian besar dalam cerita drama. Setiap babak mencakup serangkaian adegan yang saling terkait.
  5. Adegan (Scene): Subdivisi dari babak, biasanya menandakan perubahan lokasi atau waktu dalam cerita.
  6. Klimaks: Titik puncak ketegangan dalam drama, di mana konflik mencapai intensitas tertinggi.
  7. Antiklimaks: Penurunan ketegangan setelah klimaks, yang mengarah pada penyelesaian masalah.
  8. Epilog: Bagian penutup yang menyimpulkan cerita atau memberikan refleksi dari keseluruhan drama.
Baca Juga:  Sejarah Dan Keunikan Aspendos Theatre

Tujuan Drama:

  1. Menghibur: Drama dibuat untuk menghibur penonton melalui cerita yang menarik, baik itu berupa komedi, tragedi, maupun drama keseharian.
  2. Menggambarkan Kehidupan: Drama sering kali mencerminkan kehidupan nyata, menampilkan konflik, perasaan, dan situasi yang dihadapi manusia dalam kehidupan sehari-hari.
  3. Menyampaikan Pesan Moral atau Sosial: Drama kerap mengandung pesan moral, kritik sosial, atau pandangan terhadap suatu isu yang ingin disampaikan oleh penulis kepada penonton.
  4. Mendidik: Melalui ceritanya, drama bisa memberikan wawasan atau pelajaran kepada penonton mengenai nilai-nilai kehidupan, budaya, dan norma-norma sosial.
  5. Membangkitkan Emosi: Drama bertujuan untuk menyentuh emosi penonton, baik melalui adegan yang menggugah tawa, air mata, atau perasaan tegang.

Drama memiliki peran penting dalam dunia sastra dan pertunjukan karena mampu menyampaikan kisah-kisah yang kuat melalui interaksi langsung antar tokoh dan aksi yang hidup di atas panggung.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU