Dua Santri Reaktif di Rapid Test, Bupati Barru Minta Masyarakat Tidak Panik

Barru, FAJARPENDIDIKAN.co.id– Dua santri yang reaktif positif di hasil rapid test setelah pulang dari Jawa. Bupati Barru Suadi Saleh menaruh perhatian atas dua santri tersebut agar Puskesmas dan RSUD dapat melakukan penanganan dengan baik, sambil meminta masyarakat untuk tidak.panik dengan adanya informasi tentang dua santri itu.

Menurutnya, rapid test yang dilakukan oleh Puskesmas, memang dua remaja yang baru tiba di Barru itu, dinyatakan reaktif positif. Tapi bukan berarti mereka positif atau terjangkit Corona. Sebab untuk menentukan apakah seseorang positif dari wabah tersebut, tetap merujuk di hasil swab

“Jadi dua anak kita itu yang sudah kita tangani di Puskesmas dan RSUD, bukan berarti sudah positif dari Corona. Rapid test yang dilakukan adalah langkah awal untuk mendeteksi. Bisa saja hasil rapid test dinyatakan reaktif positif, tapi di pemeriksaan swab, justru negatif, Karena pemeriksaan dari swab itu yang dijadikan dasar menentukan terjangkit atau tidaknya orang,” jelas Suardi Saleh, Sabtu (02/05/2020).

Baca Juga:  UMP Sulsel 2025 Naik 6,5 Persen, Jadi Segini Besarannya

Ia menambahkan, rapid test tidak sama dengan swab dalam mendeteksi virus. Rapid test merupakan tahap pemeriksaan dan penyaringan awal. Jika ada yang ditemukan reaktif, itu dilakukan penanganan lebih lanjut. Seperti mengisolasi di rumah sakit, sambil menunggu hasil swab.

Sekadar diketahui, ada dua remaja di Mallusetasi yang hasil rapid testnya di Puskemas Mallawa reaktif positif. Remaja itu tercatat sebagai santri di Jawa, dan baru pulang ke Barru.

Sebagai langkah antisipasi, Tim Gugus Tugas Barru, langsung bergerak cepat. Memberikan pemahaman kepada mereka, dan melakukan penanganan khusus dengan membawa ke RSUD untuk pemeriksaan lanjutan berupa tes swab PCR.

Baca Juga:  2025, K3S Ulaweng Programkan Peningkatan Kapasitas Kepsek Melek Teknologi

Sambil menunggu pemeriksaan dan hasil swab keluar, dua remaja ini ditempatkan sementara di ruangan isolasi di RSUD. Termasuk keluarganya yang pernah berinteraksi akan dilakukan rapid test, dan akan diminta melakukan karantina mandiri.

Suardi Saleh berharap, selain santri yang baru tiba di Barru, masyarakat umum lainnya yang juga baru pulang dari perantauan, agar bisa memeriksakan diri. Termasuk bersedia dilakukan pemeriksaan rapid test.”jangan takut diperiksa atau menjalani pemeriksaan rapid test. Ini bagian untuk mendeteksi secara dini, dan melakukan penanganan lebih cepat kalau ada yang punya gejala,” pungkas Suami Drg Hj.Hasnah Syam ini.

Laporan, Rustam/ Humas Barru.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU