FAJARPENDIDIKAN.co.id – Rektor Universitas Bosowa (Unibos) Prof Dr Ir Muhammad Saleh Pallu, M Eng. resmi menarik 271 mahasiswa KKN-Kewirausahaan angkatan ke-50 di delapan kecamatan dalam rangka mendukung pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 Makassar yang berlaku hingga 2 Agustus mendatang.
Mahasiswa KKN-Kewirausahaan yang ditempatkan di Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, Kel Mangasa, Kec Tamalate, Kel Berua, Kec Biringkanaya, Kel Paropo, Kec Panakukkang, Kel Daya, Kec Biringkanaya, Kel Katimbang, Kec Tamalanrea, Kel Tamalanrea Indah, Kec Tamalanrea, Kel Maccini, Sombala, dan Kec Tamalate akan mengakhiri pengabdian mereka per hari ini, Rabu, 28 Juli 2021.
Penarikan yang dilakukan di Aula Kantor camat pannakkukang ini disambut oleh camat M. Thahir Rasyid S.Stp. Juga dihadiri Wakil Rektor I, Wakil Rektor II, Dekan Fakultas Unibos.
Pada sehari sebelumnya rombongan lainnya termasuk Wakil Rektor III, Sekertaris Universitas, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unibos dan beberapa dekan juga telah menarik mahasiswa KKN dilokasi yang lainnya di Kecamatan Biringkanaya.
Rektor menjelaskan setelah keluarnya secara resmi surat edaran pemberlakuan PPKM secara nasional karena terjadi peningkatan kasus Covid-19 dan Makassar kembali menjadi zona merah, Unibos segera melakukan penarikan mahasiswa KKN-KWU Unibos di delapan kecamatan.
Hal tersebut bertujuan untuk mendukung pemerintah dalam mencegah serta mengurangi penyebaran kasus Covid-19 dan menjaga mahasiswa Unibos agar tidak terpapar Covid.
“Penarikan mahasiswa KKN ini kami lakukan setelah mahasiswa mengabdi selama satu bulan lebih. Melalui program KKN-KWU saya harap mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar melalui keterlibatan mereka secara langsung pada masyarakat, dan telah mengimplementasikan pemikiran serta ilmu mereka,” jelasnya.
Dalam sambutannya camat pannakkukang juga menjelaskan mahasiswa KKN Unibos telah banyak memberikan kontribusi mereka dalam penanganan pencegahan penularan Covid-19 seperti pembagian masker, handsanitizer, dan penyemprotan disinfektan di fasiltas umum.
“Penarikan KKN ini seharusnya bukan menjadi alasan untuk berhenti dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat.
Justru sebaliknya, hal ini dapat dijadikan tantangan untuk dapat berpikir dan bekerja lebih kreatif lagi di fase seperti. saya berharap KKN kali ini dapat meningkatkan empati dan kepedulian kepada warga” ungkapnya.