Efek Buruk Melewatkan Sarapan Bagi Kesehatan, Yuk Simak!

Apakah kamu salah satu orang yang melewatkan sarapan setiap hari? Meskipun Kamu mungkin berpikir Kamu sedang menghemat waktu atau mengurangi kalori, sebenarnya melewatkan makan terpenting hari itu dapat menimbulkan konsekuensi kesehatan yang serius.

Tingkat Energi kamu akan kurang

Efek melewatkan sarapan bisa sangat luas dan berpotensi berbahaya, mulai dari gula darah rendah hingga penambahan berat badan dan pencernaan yang buruk. Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang pentingnya memulai hari Kamu dengan makanan sehat. Kamu mungkin mengalami peningkatan rasa lapar dan mengidam.

Ahli Diet Terdaftar dengan Suplemen Balance One, mengatakan, Melewatkan sarapan dapat meningkatkan rasa lapar dengan menurunkan gula darah dan memicu pelepasan hormon yang memberi sinyal pada tubuh untuk mencari makanan, yang sering kali menyebabkan mengidam makanan manis atau camilan.

Makanan berkalori tinggi Selain itu, melewatkan sarapan dapat menyebabkan makan berlebihan di kemudian hari saat tingkat kelaparan meningkat, yang berkontribusi terhadap penambahan berat badan dari waktu ke waktu.

Melewatkan sarapan dapat membuat Kamu merasa lapar sepanjang hari, dan Kamu mungkin akan memakan makanan ringan yang tidak sehat untuk memuaskan hasrat Kamu. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition, orang yang melewatkan sarapan membakar lebih banyak kalori di siang hari dibandingkan mereka yang sarapan.

Baca Juga:  Mengenal Istilah-istilah dalam Perhotelan yang Penting Kamu Ketahui

Selain itu, melewatkan sarapan juga dapat menurunkan gula darah yang meningkatkan nafsu makan dan mengidam. Tingkat energi Kamu mungkin menderita.

Saat Kamu bangun di pagi hari, tubuh Kamu membutuhkan energi untuk meningkatkan metabolisme dan memberi Kamu energi untuk hari itu. Jika Kamu melewatkan sarapan, tubuh Kamu tidak akan mendapatkan energi yang dibutuhkan dan Kamu mungkin akan merasa lelah dan lesu.

Sebuah studi Februari 2010 yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa melewatkan sarapan dapat mengurangi aktivitas fisik dan pengeluaran energi sepanjang hari.

“Melewatkan sarapan menghabiskan energi karena itu berarti tubuh Kamu tidak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk meningkatkan metabolisme dan menyediakan energi untuk aktivitas fisik dan mental, yang menyebabkan perasaan lelah dan energi rendah sepanjang hari,” kata Best. “Melewatkan sarapan memungkinkan tubuh Kamu beralih ke sumber energi lain, seperti jaringan otot, yang selanjutnya dapat berkontribusi pada perasaan lelah dan lesu.”

- Iklan -

Kamu akan mengalami kesulitan berkonsentrasi

Melewatkan sarapan juga dapat memengaruhi fungsi kognitif Kamu, membuat Kamu lebih sulit untuk fokus dan tetap fokus. Menurut BMC, beberapa penelitian menunjukkan bahwa melewatkan sarapan merusak fungsi kognitif dan performa kerja. Itulah mengapa sarapan dianggap sebagai makanan terpenting hari ini dalam hal nutrisi dan kinerja di tempat kerja atau sekolah.

Baca Juga:  6 Tradisi Perayaan Natal di Indonesia, Unik dan Penuh Makna

“Melewatkan sarapan merusak konsentrasi karena itu berarti otak Kamu tidak mendapatkan glukosa yang dibutuhkan untuk berfungsi dengan baik, yang dapat menurunkan kinerja kognitif, kehilangan memori, dan kesulitan berkonsentrasi,” kata Best.

“Juga, melewatkan sarapan dapat menyebabkan fluktuasi kadar gula darah, yang pada gilirannya memengaruhi konsentrasi dan fungsi kognitif.”
Berlangganan buletin harian kami untuk mendapatkan lebih banyak berita kesehatan langsung ke email Kamu.

Kamu bisa memiliki masalah pencernaan

Saat Kamu melewatkan sarapan, Kamu kehilangan serat dan nutrisi yang membantu sistem pencernaan Kamu berfungsi dengan baik.

“Sarapan dapat merangsang produksi enzim pencernaan yang membantu memecah makanan dan memperbaiki pencernaan,” kata Best. “Jika Kamu melewatkan sarapan, sistem pencernaan Kamu mungkin tidak bekerja secara efisien, menyebabkan masalah seperti kembung, sembelit, dan gangguan pencernaan.”

Best Life memberikan informasi terkini dari para pakar terkemuka, lembaga penelitian dan kesehatan baru, tetapi konten kami tidak dimaksudkan untuk menggantikan nasihat profesional. Jika Kamu memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan tertentu, selalu konsultasikan langsung dengan dokter Kamu.

 

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU