Efektifkah Sekolah Online Di Masa Pandemi?

Penulis: Ridahani Widiastuti

Wabah Covid-19 sampai saat ini masih terus melanda di Indonesia. Sampai tanggal 18 April 2022, tercatat ada 6,4 juta kasus positif Covid-19. Virus Corona atau lebih dikenal dengan Covid-19 memiliki dampak yang besar dalam kehidupan manusia. Tidak hanya berdampak pada bidang kesehatan dan ekonomi, Covid-19 juga berdampak pada pendidikan negara-negara di dunia termasuk Indonesia.

Dampak yang ditimbulkan oleh Covid-19 pada bidang pendidikan ini tentu menyebabkan gangguan pada pembelajaran. Banyak sekali gangguan yang dialami mulai dari gangguan psikologis peserta didik sampai gangguan teknis.

Wabah Covid-19 yang dialami hampir di seluruh dunia ini membuat manusia dibatasi pergerakanya. Sehingga pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan, salah satunya adalah siswa dan mahasiswa mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh(PJJ) dan pembelajaran dalam jaringan(daring). Pembelajaran daring ini dilaksanakan melalui platform google meet,zoom,microsoft teams,schoology, google classroom, dsb. PJJ dan daring dianggap menjadi solusi kegiatan belajar mengajar. Padahal proses daring pasti membutuhkan faktor yang mendukung agar dapat dilaksanakan dengan baik. Jika salah satu faktor pendukung mengalami hambatan atau gangguan maka anak akan kesulitan mengikuti pembelajaran secara daring.

Pembelajaran yang dilakukan secara daring juga memberikan manfaat yang banyak dalam kehidupan. Contohnya adalah siswa dan mahasiswa menjadi melek teknologi, mempererat hubungan anak dan orang tua karena membiasakan anak lebih banyak waktu dirumah dengan orangtua, serta mendorong siswa untuk bisa lebih mandiri dalam belajar, dll.

Meskipun begitu, pembelajaran secara daring memiliki banyak sekali kendala dan gangguan yang mungkin terjadi. Contohnya adalah fasilitas yang kurang memadai, ketidakmampuan orang tua untuk membelikan paket internet,tidak adanya hubungan yang baik dengan teman sehingga merasa jenuh saat melakukan sekolah secara daring, ketidakmampuan orang tua untuk memaparkan materi seperti yang dilakukan oleh pengajar, serta kesulitan akses internet dan jaringan akibat kondisi wilayah di Indonesia yang beragam menyebabkan tidak semua wilayah terjangkau oleh internet.

Melihat begitu banyak gangguan dan kendala yang mungkin dihadapi oleh siswa maupun mahasiswa, kebijakan dilaksanakannya daring ini dirasa tidak efektif. Karena meskipun materi sudah diberikan melalui media digital namun materi yang diberikan belum tentu mudah dipahami, rasa malas meningkat sehingga sulit untuk berkonsentrasi,adanya rasa jenuh, serta dapat menyebabkan gangguan kesehatan mata jika terlalu lama menatap layar ponsel atau laptop.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU