Kita tahu cheetah sebagai salah satu hewan darat tercepat di bumi, tetapi apakah di udara ada juga memiliki gelar hewan tercepat?
Hewan yang dapat bergerak cepat di udara adalah hewan bersayap alami seperti burung atau serangga bersayap. Hewan ini dapat bergerak dengan cara terbang dengan sayapnya.
Sayap hewan terbang berbeda-beda, ada sayap yang tipis dan ringan, tetapi ada juga sayap yang lebar dan kuat. Nah, kalau hewan tercepat di udara itu punya sayap yang besar dan lebar. Apakah Anda tertarik pada hewan mana yang menjadi sasaran? Ayo cari tahu di sini!
Kecepatan terbang elang pengembara
Menurut majalah National Geographic Kids, elang peregrine dapat terbang dengan kecepatan 200 mil per jam untuk menangkap mangsanya. Tidak hanya terbang cepat, elang peregrine juga bisa menyerang di udara dengan cakarnya.
Elang ini memburu mangsanya dari tempat yang sangat tinggi dan langsung melompat ketika melihat sasaran mangsanya.
Dengan kecepatan terbangnya tersebut, elang peregrine tidak hanya dikenal sebagai burung tercepat, tetapi juga sebagai hewan tercepat di dunia. Kecepatannya bisa mengalahkan cheetah, hewan darat tercepat yang bisa berlari dengan kecepatan 96-112 km/jam.
Jangan salah, elang peregrine bahkan masuk dalam Guinness Book of Records karena mampu terbang dengan kecepatan 389 km/jam.
Menurut National Wildlife Federation, Peregrine Falcon adalah burung yang didistribusikan secara global yang dapat ditemukan di setiap benua kecuali Antartika.
Ciri-ciri elang pengembara
Elang Peregrine (Falco peregrinus) adalah karnivora. Biasanya makanan burung ini terdiri dari jenis burung lain seperti jalak dan merpati.
Hewan ini termasuk hewan yang pandai beradaptasi, sehingga mereka bisa berkembang di habitat yang beragam. Burung peregrine hidup di tundra dingin hingga gurun yang panas. Mereka juga bisa ditemukan di permukaan laut dan juga pegunungan.
Beberapa burung elang peregrine bermigrasi dari tempat bersarang di Kutub Utara sampai Amerika Selatan.
Sesuai nama Latin spesiesnya, yaitu peregrinus, menjelaskan bahwa burung ini dapat bermigrasi sejauh 25.000 kilometer dalam perjalanan pulang dan pergi. Ketika elang peregrine perlu istirahat, mereka biasanya hanya menggunakan lubang batu yang dangkal untuk sarangnya.
Secara fisik, panjang tubuh burung ini sekitar 35 hingga 48 sentimeter, sedangkan lebar sayapnya bisa mencapai 100 hingga 110 sentimeter. Dengan pola makan yang terdiri dari burung lain, berat elang peregrine bisa mencapai 500-1500 gram.
Di Amerika Serikat, elang peregrine terdaftar sebagai spesies yang terancam punah. Populasi menurun drastis dari tahun 1950-an hingga 1970-an karena banyaknya petani yang menggunakan pestisida tertentu. Namun, program penangkaran bertujuan untuk meningkatkan populasi burung ini di Amerika Serikat dan Kanada.
Kini populasi mereka berkembang pesat di negara tersebut dan di beberapa belahan dunia.