Eropa Tamat Jika Satu dari 15 Reaktor Nuklir Ukraina Meledak

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengatakan, satu saja dari 15 reaktor nuklir yang berada di Ukraina meledak, Eropa bakal berakhir. “Ada 15 reaktor nulkir di Ukraina.

Jika salah satu dari mereka meledak, itu adalah akhir dari semua orang, akhir dari Eropa’’, ujarnya merespons pertarungan yang terjadi di PLTN Zaporizhzhia, jumat, seperti dikutif dari CNN.

Tidak ada negara selain Rusia yang pernah menembak reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir. Ini pertama kali, pertama kali dalam sejarah’’, ujarnya lagi.

Zelensky juga menuduh Rusia sengaja menyerang PLTN tersebut dan menilai tindakan tersebut membahayakan Eropa. “tank – tank Rusia menembaki blok atom yang dilengkapi pencitra termal . Mereka tahu apa yang mereka tembak. Mereka telah bersiap untuk (serangan ) ini’’, katanya.

Selain itu, Zelensky mendesak seluruh pemimpin Eropa untuk menghentikan pasukan Rusia, sebelum konflik di negaranya berubah menjadi ‘’bencana nuklir’’.
Menteri Energi Ukraina German Galushchenko, juga menilai Rusia tak peduli dengan keselamatan warga, kala memutuskan menyerang PLTN ini.

“Musuh tidak menghawatirkan keamanan nuklir dan radiasi’’, ujar Galushchenko. Dia menambahkan, Rusia tak peduli dengan kehidupan masyarakat Ukraina, Eropa dan warga negara mereka sendiri.

Baca Juga:  Pemain Terbaik AFF Futsal 2024, Wendy Brian Ick: Berkat Jasa Ibu

Sebelumnya, pertempuran terjadi di PLTN Zaporizhzhia pada Jumat (4/3) dini hari. Akibat pertempuran ini, area PLTN terbakar. Pasukan Rusia disebut – sebut sempat mencegah tim pemadam kebakaran. Untuk mengatasi kebakaran yang terjadi. Meski demikian, api berhasil dipadamkan dan level radiasi di PLTN ini masih berada dalam batas normal.

Eropa Bisa Kiamat

Eropa bisa kiamat lantaran terjadi pertempuran sengit di Kawasan berbahaya situs pembangkit nuklir Ukraina di Zaporizhzhia.

Sebuah streaming langsung dari akun YouTube yang terdaftar pada Kamis (3/3/2022) malam menunjukkan api dan ledakan pelacak, serta apa yang tampak seperti kebakaran besar di atau sebelah Gedung.

- Iklan -

Laporan lokal mengonfirmasi kebakaran di lokasi tersebut. Menyalahkan penembakan yang dilakukan Tentara Rusia. Seorang juru bicara pembangkit nuklir Zaporizhzhia mengonfirmasi bahwa pasukan Rusia telah mulai menembaki pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa itu.

“Kami menuntut mereka menghentikan tembakan senjata berat’’, Andry Tuz, juru bicara pabruk di Enerodar, mengatakan dalam sebuah video yang diposting di Telegram.
Dia menambahkan penyerangan itu meningkatkan ancaman nyata bahaya nuklir di stasiun energi atom itu.

Pembangkit listrik terbesar di Zaporizhzhia, terbesar di Eropa dan menyumbang sekitar seperempat dari pembangkit llistrik di Ukraina.

Baca Juga:  Pemain Terbaik AFF Futsal 2024, Wendy Brian Ick: Berkat Jasa Ibu

Serangan itu, hanya sehari setelah Badan Pengawas Atom PBB, menyatakan, keprihatinan serius bahwa pertempuran itu dapat menyebabkan kerusakan yang tidak disengaja pada 15 reaktor nuklir Ukraina.

Sebelumnya, Walikota Enerhodar Dmytro Orlov, mengatakan kelompok militer Rusia sedang menuju ke pembangkit nuklir dan tembakan keras terdengar di kota itu, Kamis malam.

Dia juga menambahkan, pasukan Ukraina memerangi pasukan Rusia di pinggiran kota.
Video sebelumnya, menunjukkan api dan asap hitam membumbung di atas kota berpenduduk lebih dari 50.000 jiwa itu, dengan orang – orang melewati mobil – mobil yang rusak. Namun kemudian, ada pernyataan dari Badan Pengawas Nuklir PBB, kompleks PLTN Chernobyl dalam keadaan aman.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) turut mengeluarkan pernyataan. ‘’IAEA memantau situasi di Ukraina dengan perhatian penuh dan menyerukan pengendaian diri secara maksimal untuk menghindari tindakan yang dapat membahayakan fasiitas nuklir negara itu.

‘’Badan pengatur (nuklir) di Ukraina, sebelumnya telah mengonfirmasikan IAEA, mereka akan terus menjalin komunikasi dengan permbangkit listrik tenaga nuklir Ukraina, yang mereka, katakana beroperasi dengan aman dan selamat’’, kata Badan tersebut.

Laporan : Nurhayana Kamar

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU