Fakta Terbaru Gadis yang Diperkosa Tiga Pemuda di Pademangan

Gadis berinisial SV (19) mengaku diperkosa tiga cowok yang tidak dikenalnya di rumahnya Pademangan Barat, Jakarta Utara. Menurut ketua RT setempat, Sujito (32), dugaan pemerkosaan terjadi pada 11 atau 12 Mei 2022.

Saat ini, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Utara terus menyelidiki kasus dugaan pemerkosaan dengan memeriksa korban dan mendatangi rumah yang bersangkutan.

Diperkosa Bergiliran 3 Cowok Dari rentetan kejadian sampai pemeriksaan pihak kepolisian, berikut 4 fakta gadis Pademangan diduga diperkosa 3 cowok yang berhasil dihimpun, Senin (23/5/2022):

4 Fakta Gadis Diperkosa 3 Cowok

1. Korban Tinggal Sendirian

Saat kejadian pada 11 atau 12 Mei 2022 sekitar pukul 23.00 WIB ada tiga pria masuk ke rumah korban lalu naik ke lantai 2.

Kondisi sepi dan korban tinggal sendirian. “Saya sih dapat laporannya dari pihak keluarga kalau anaknya itu (SV) diperkosa terus rumahnya dibobol,” kata ketua RT setempat Sujito, Senin (23/5/2022).

Baca Juga:  Bupati Barru Hadiri Wisuda Santri Masjid Agung Nurul Iman

2. Alasan Pelaku Cari Kakak Korban

Sebelum diduga diperkosa, para pelaku sempat menanyakan keberadaan kakak korban. Karena yang dicari tidak ada, pelaku langsung melakukan dugaan pemerkosaan terhadap korban.

“Karena kakaknya nggak ada, adanya hanya korban tiba-tiba tiga pelaku menurut pelaporan melakukan pemerkosaan secara paksa,” ujar Kanit PPA Polres Metro Jakarta Utara AKP Marotul Aeni.

- Iklan -

3. Mulut Dibekap, Tangan Diikat

Menurut Sujito, berdasarkan keterangan SV ketika tiga pria masuk ke rumah kemudian naik ke lantai 2 saat itulah korban dianiaya dan diperkosa. “Katanya dipukul terus mulutnya dibekap, tangan diikat terus dia diperkosa sama dilecehkan tiga cowok,” kata ketua RT itu. Saat mendapat laporan, dia melihat tubuh SV terdapat sejumlah luka memar di bagian wajah yang diduga akibat penganiayaan. “Dia sempat kasih lihat, dia mengalami luka di bagian mata sama bagian pipi. Ada pemukulan sepertinya ada bekas dianiaya,” ucap Sujito.

Baca Juga:  KMM Deklarasikan Dukungan untuk UCU ,Pemuda Didorong Jadi Pengawal Kebijakan

4. Tunggu Visum dan Mencari Saksi

AKP Marotul Aeni mengatakan, saat kejadian korban sedang sendirian di rumah. Hal inilah yang membuat pihaknya mengalami kesulitan dalam mencari barang bukti maupun saksi. “Nggak ada saksi yang melihat. Kita saat ini juga sedang penyelidikan mencari TKP, mencari bukti bukti supaya kasus ini bisa terungkap,” ujarnya.

“Karena alat buktinya sangat kurang dan kita akan mencari siapa pelakunya. Karena dia sendiri nggak kenal orang tersebut,” sambungnya. Pihaknya sudah melakukan visum terhadap korban dan hasilnya masih menunggu.

“Kita juga bekerja sama dengan P2TP2A untuk bantuan pendampingan secara psikologis. Kalau pun dia ada gangguan psikis dan trauma agar segera kita lakukan pemulihan,” kata Aeni.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU