Lembut dengan bentuk yang menggemaskan membuat permen kapas mudah disukai oleh anak-anak hingga orang dewasa. Permen dengan sebutan cotton candy ini juga kerap menjadi gambaran masa kecil yang membahagiakan.
Namun, terlalu banyak mengonsumsi permen kapas juga menjadi ancaman bagi para orang tua, yang khawatir anaknya terkena efek dari terlalu banyak makan makanan manis. Sementara, orang dewasa menghindarinya karena takut membuat gemuk.
Mengutip National Geographic, sejatinya permen kapas mengandung 105 kalori untuk porsi standar 28 gram. Hal ini karena besar permen kapas terdiri dari udara (tanpa kalori) dan gula murni.
Berikut beberapa fakta unik tentang gulali yang mungkin kamu belum tahu, seperti dilansir dari Portablepress.
1. Diperkenalkan oleh seorang dokter gigi
Gulali pertama kali diperkenalkan pertama kali oleh seorang dokter gigi bernama William Morrison dari Nashville, Tennessee, Amerika Serikat. Makanan ini ia buat pada 1897 bersama dengan John C. Wharton.
Mereka berdua menemukan alat untuk melelehkan gula dan membuatnya menjadi gumpalan yang disebut “Fairy Floss”. William memperkenalkan gulali di Pameran Dunia St. Louis 1904, dan berhasil menjualnya sebanyak 68.000 kotak.
2. Asal muasal nama Cotton Candy
Nama cotton candy sendiri berasal dari dr. Josef Lascaux, seorang Dokter Gigi dari New Orleans. Ia memperbaiki desain dan bentuk cotton candy dan memberikan nama tersebut.
3. Memiliki nama yang berbeda setiap negara
Gulali di Amerika biasa disebut cotton candy atau permen kapas. Di Inggris dan India disebut dengan nama candy floss yang berarti permen benang. Di Australia dan Finlandia disebut sebagai fairy floss yang berarti benang peri.
Sedangkan di Prancis dikenal dengan nama papa’s beard yang berarti jenggot papa. Sementara di Yunani dikenal dengan nama old ladies hair yang berarti rambut wanita tua.
Di Indonesia sendiri nama gulali atau permen kapas diambil dari terjemahan kata cotton candy, meski beberapa daerah juga menyebutnya dengan sebutan kembang gula.
4. Gulali lebih tipis dari rambut manusia
Helaian gulali ternyata berukuran lebih tipis dari rambut manusia. Alat modern pembuatan gulali menggunakan mesin yang memutar gula serta mengeluarkannya melalui lubang-lubang tipis. Ketika gula tersebut keluar mengenai udara, gula akan mengeras namun ukurannya menjadi sangat tipis.
5. Sudah ada sejak abad ke 17
Gulali ternyata sudah ada sejak abada ke 17. Dikatakan saat itu seorang koki mengocok gula yang meleleh sehingga membentuk untaian tipis. Namun saat itu, gulali digunakan untuk menghias kue.
6. Hari permen kapas
Tanggal 7 Desember ditetapkan sebagai hari permen kapas di banyak negara, salah satunya Amerika. Biasanya di hari itu diadakan beragam kegiatan yang berhubungan dengan permen manis tersebut.