Fakta Unik Tuna Sirip Kuning, Penjelasan dan Perbedaannya dengan Tina Sirip Biru

Fakta Unik Tuna Sirip Kuning, Penjelasan dan Perbedaannya dengan Tina Sirip Biru, Tuna Sirip Kuning mendapatkan julukan tersebut karena bentuk sabit kuning serta sirip punggung dan dubur dan sirip kecil. Ia berbentuk torpedo mungkin berwarna biru tua, hitam, atau hijau di atasnya dengan perut berwarna perak atau kuning.

Garis vertikal putus-putus dan garis emas di samping membedakan sirip kuning dari spesies tuna lainnya.

Sirip kuning adalah tuna besar. Orang dewasa dapat mencapai panjang 6 kaki dan berat 400 pon. Rekor International Game Fish Association (IGFA) untuk yellowfin adalah 388 pound untuk seekor ikan yang ditangkap di Baja California di Meksiko, tetapi ada klaim tertunda untuk tangkapan seberat 425 pound, juga ditangkap di Baja.

- Iklan -

Perbedaan Tuna Sirip Kuning dan Sirip Biru

  1. Sirip punggung kedua tuna sirip biru memiliki warna campuran antara abu-abu dan kuning, sedangkan tuna sirip kuning memiliki sirip punggung kedua yang bewarna kuning cerah.
  2. Tuna sirip biru memiliki bagian bawah tubuh yang berwarna perak dengan garis tidak rata, sedangkan tuna sirip  kuning memiliki bagian bawah tubuh berwarna perak dan garis gurat sisi yang berwarna kuning cerah.
  3. Ekor tuna sirip biru berwarna biru gelap, sedangkan ekor tuna sirip kuning adalah kombinasi warna kuning dan abu-abu.
  4. Sirip dada tuna sirip biru panjangnya tidak mencapai sirip punggung keduanya, sedangkan tuna sirip kuning memiliki sirip dada yang lebih panjang.
Baca Juga:  Sejarah Dan Kenikan Kuil Karnak

Adapun Fakta tentang Tina Sirip Kuninga betikut ini…..

Fakta tentang Tina Sirip Kuninga

Fakta Tuna Sirip Kuning

1. Habitat di Indonesia Tersebar Rata

Banyak ketika musim panas dan mereka biasa terlihat di daerah lautan Halmahera dan Sulawesi. Indonesia sendiri adalah tempat di mana bertemunya spesies tuna sirip kuning dari Samudera Hindia dan Pasifik sehingga memang banyak berlalu lalang di sekitar laut Banda dan Flores. Sedangkan potensinya terbesar di lautan Flores juga Selat Makassar.

2. Lebih Sering Berenang di Kedalaman Laut

Mengarungi lautan dalam, membuat penelitian bahwa ternyata di Samudera Hindia tuna sirip kuning akan menghabiskan 85% waktunya di kedalaman 75 m. Namun ada juga momen tercatat bahwa mereka menyelam hingga masuk ke kedalaman 578-982 m dan paling ekstrem sampai 1.160 m.

- Iklan -

3. Dipasarkan Tidak Utuh sehingga dan Sulit Ditemukan di Pasar Biasa

Tuna sirip kuning dipasarkan tidak dalam bentuk utuh tetapi dibekukan sudah berupa fillet atau potongan dan dikalengkan. Namun ada juga beberapa pasar tertentu menjualnya segar dalam bentuk potongan-potongan lebih kecil sehingga memudahkan pedagang juga pembelinya.

4. Memangsa Ikan-ikan Kecil hingga Udang

Tuna sirip kuning akan memangsa ikan-ikan kecil dimana dirinya berenang. Biasanya saat berada di laut Halmahera, Madidihang lebih mengutamakan memangsa ikan teri, udang kepiting hingga ikan-ikan layang yang juga masuk hasil laut Indonesia.

Baca Juga:  Sejarah Dan Keunikan Candi Prambanan

Selain itu, Madidihang juga memangsa aneka jenis ikan, krustasea, dan juga cephalopoda. Dengan gerakan tubuhnya yang gesit mangsanya akan kalah bergerak mengingat ukurannya pun besar.

- Iklan -

5. Bentuk Fisik yang Indah dan Besar

Panjangnya bisa mencapai 195 cm dengan berat mencapai 150 kg. Jika Anda melihatnya melalui hasil pencarian di internet, bentuk tubuhnya cenderung seperti torpedo serta agak memipih dari sisi ke sisi lainnya sehingga menawan.

Lalu spesies tersebut mempunyai 2 sirip di punggungnya yang terlihat terpisah oleh celah-celah berukuran kecil. Nah uniknya lagi dan semakin membuat bentuknya menawan juga indah adalah ekornya berbentuk seperti huruf V bahkan terkadang ada juga berbentuk bulan sabit. Sirip-siripnya berwarna kuning bercampur biru metalik di punggung.

Keterangan Fakta Tuna Sirip Kuning

  • Nama Ilmiah : Thunnus albacares
  • Nama Umum : Tuna sirip kuning, ahi
  • Kelompok Hewan Dasar : Ikan
  • Ukuran : 6 kaki
  • Berat : 400 pound
  • Umur : 8 tahun
  • Makanan : Karnivora
  • Habitat : Di seluruh dunia pada suhu dan perairan tropis (kecuali Mediterania)
  • Populasi : Menurun
  • Status Konservasi : Hampir Terancam Punah

 

 

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU