Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – International Symposium on Agricultural and Biosystem Engineering (ISABE) yang ke-3 dilaksanakan di Universitas Hasanuddin (Unhas). Simposium yang mengangkat tema “The Role of Agricultural and Biosystem Engineering Towards Sustainable Development Goals 2030: Food, Water, Energy and Environment” dibuka oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah. Selasa, 6 Agustus 2019 di Aula Prof Fachruddin, Sekolah Pasca Sarjana Unhas.
Hadir pada acara pembukaan Prof Dr Ir Muh Restu, MP (Wakil Rektor Bidang Akademik Unhas), Dr Sam Herodian (Staf Khusus Menteri Pertanian), Dr Ir Desrial, M Eng (Ketua Perhimpunan Teknik Pertanian Indonesia atau PERTETA).
Turut hadir pula para Keynote Speaker dan invoted speaker, antara lain Prof Jong Hoon Chung (President of Korean Society For Agricultural Machinery), Prof Bart Nicolai (Ku Leuven, Belgium), Prof Armando Apan (University of Southern Queensland, Australia), Assoc. Prof Kathrina Keiblinger (University of Natural Resources And Life Sciences, Austria), Prof Yu Pin Lin (National Taiwan University) dan Assoc. Prof Bayu Dwi Apri Nugroho (Agricultural and Biosystems Engineering, Universitas Gajah Mada).
Dalam sambutannya, ketua panitia ISABE, Arifin Dwi Saputro, Ph.D, menjelaskan bahwa kegiatan tahun ini diselenggarakan di Unhas dengan maksud untuk membangun jejaring yang lebih baik dan kuat pada kampus yang ada didalam negeri. Selain itu, ISABE bisa menjadi sarana bagi para peneliti, akademisi, maupun profesional untuk saling berbagi informasi, jaringan dan tentu membuka kesempatan kerjasama diwaktu mendatang.
“Pemilihan tema ISABE yang ketiga ini dipilih melalui berbagai pertimbangan untuk memaksimalkan perananan banyak pihak, bukan hanya akademisi, tetapi kalangan pemerintah dan masyarakat guna mencapai SDGs 2030,” kata Arifin.
Rektor Unhas yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Ir. Muh Restu, MP menyambut dengan baik simposium ini.
“Unhas sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini, karena pada dasarnya kegiatan seperti ini bisa menjadi salah satu sarana yang bisa kita gunakan untuk pengetahuan riset terkait dibidang pertanian. Saya berharap luaran yang dihasilkan bisa memberikan manfaat dibidang pertanian khususnya, maupun bidang-bidang terkait,” kata Prof. Restu.
Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, juga memberikan apresiasi dalam sambutannya. Terlebih lagi, kegiatan ini berkaitan dengan tema pertanian yang menjadi fokus di Sulawesi Selatan. Beliau berharap, ada sinergi dan kolaborasi yang terus dilakukan untuk mendorong agar Sulawesi Selatan bisa tetap menjadi salah-satu penyangga pangan di Indonesia.
“Ini provinsi menjadi tulang punggung pangan Indonesia. Untuk itu, saya sangat apresiasi kegiatan seperti ini. Kita akan selalu melakukan pengembangan terhadap pangan kita, seperti jeruk malangke maupun jeruk selayar yang hampir hilang,” kata Nurdin.
ISABE merupakan kegiatan yang terselenggara berkat kerjasama Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Departemen Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Unhas, dan mendapat dukungan dari Perhimpunan Teknik Pertanian Indonesia (PERTETA) dan Korean Society of Agricultural Machinery (KSAM).
Kegiatan yang dihadiri oleh kurang lebih 180 peserta. (FP)