Fakultas Sastra UMI Berbagi Ke Mahasiswa Rantau Patuhi Physical Distancing

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Momentum Ramadhan 1441 hijrah dimanfaatkan pimpinan dan dosen Fakultas Sastra UMI untuk menabur berkah dengan tetap berbagi kepada mahasiswa rantau yang tidak mudik di tengah pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Makassar.

Aksi solidaritas dan investasi sosial ini dilakukan sebagai bentuk pengabdian, budaya berbagi dan tanggung jawab sosial antara pimpinan, dosen kepada mahasiswa fakultas sastra UMI asal rantau dan tidak mudik di tengah pandemi covid-19.

Sebanyak 62 mahasiswa yang berhasil terdata dari enam program studi dalam naungan Fakutas Sastra yakni, delapan mahasiswa Prodi Sastra Inggris, delapan mahasiswa Prodi Sastra Indonesia, tiga mahasiswa Prodi Sastra Arab, 22 mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, 13 mahasiwa dari Prodi Ilmu Komuniaksi dan delapan mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia.

Mahasiswa tersebut berasal dari berbagai daerah di dalam dan luar Provinsi Sulawesi Selatan. Sesuai data dari Pengurus Lembaga dan Himpuan Mahasiswa masing-masing program studi telah diberikan bantuan.

Donasi yang terkumpul didistribusikan oleh Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Sastra UMI, Abd Majid yang mewakili pimpinan fakutas dan dosen.

Baca Juga:  Penyandang Disabilitas Makassar Tolak Politik Uang: Wujudkan Pilkada Inklusif dan Bermartabat

Donasi berupa uang belanja secara merata senilai seratus ribu rupiah per mahasiswa dan semuanya melalui transfer ke rekening milik mahasiswa.

“Ini dilakukan sebagai bentuk aksi kemanusiaan namun patuh pada himbauan pemerintah, tetap tinggal di rumah, menjaga jarak (physical distance) di tengah pandemi covid-19 di Makassar,” jelas Abd Majid.

“kali ini kami tidak mendistribusikan dalam bentuk sembako, ini demi untuk kebersamaan mahasiswa. Selain itu, kebutuhan praktis mahasiswa bervariatif, dan pembagiannya lebih efektif, karena keterbatasan waktu dan dana untuk membagikan ketempat tinggalnya masing-masing apabila dalam bentuk sumbangan bahan pokok,” kata Abd Majid.

Ia pun berharap agar uang yang nilainya sedikit namun insyaallah ada manfaatnya, sebagai bukti tanggung jawab sosial dan cinta fakultas kepada mahasiswanya yang membutuhkan uluran tangan dan bantuan disaat kondisi seperti ini.

“Kami menyadari bantuan yang kami berikan masih sangat minim dibandingkan dengan kebutuhan hidup mahasiswa kami yang semakin sulit, namun kami tetap bepesan agar sumbangan itu dimanfaatkan sebaik mungkin, untuk membeli kebutuhan yang mendesak khususnya kebutuhan pokok, dan jangan sungkan minta bantuan apabila ada kendala dan masalah yang dihadapi ditengahan bulan Suci Ramadhan 1441 Hijriah,” jelasnya.(*/AHD)

Baca Juga:  Pedagang Besar Farmasi (PBF): Pengertian, Persyaratan, dan Tugasnya

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU