Fakultas Teknik Unifa Gelar Pelatihan Building Information Modelling Bersama Balai Jasa Konstruksi Wil. VI Makassar

Fakultas Teknik Universitas Fajar (UNIFA) siap bersaing dan berkolaborasi dalam menghadapi tantangan peradaban baru era Kontruksi 4.0.

Dimana dalam mempersiapkan hal tersebut, FT UNIFA bekerja sama dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah VI Makassar, menyelenggarakan Pelatihan Building Information Modelling (BIM). Dilaksanakan selama 6 hari, 14 – 19 November 2022 di Gedung Aula Universitas Fajar.

Dekan Fakultas Teknik Universitas Fajar, Prof. Erniati, mengatakan BIM atau yang dikenal (Building Information Modeling) sebenarnya bukan istilah baru dalam dunia konstruksi bahkan sudah dikenalkan dari tahun-tahun sebelumnya, namun kita sebagai pejuang konstruksi masih betah di zona nyaman seperti saat sekarang ini.

“Kedepannya kita harus bergerak karena ini merupakan tantangan peradaban baru dunia digital dan era otomasi, bukan lagi jamannya produk konvensional apalagi menggunakan metode manual,” jelas Erni.

Baca Juga:  Dibalik Pekerjaan Farmasi: Peran Penting di Balik Layar Dunia Kesehatan

Hal ini kata Prof Erniati, sebagai generasi milenial anak muda, baik yang telah berstatus alumni maupun mahasiswa harus menjawab tantangan ini dengan terus belajar dan menambah pengetahuan baru.

Kegiatan yang merupakan kolaborasi Unifa dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah 6 Makassar Kementerian PUPR ini diikuti oleh 50 peserta terdiri dari mahasiswa, alumni, dosen Unifa dan ada juga perwakilan dari mahasiswa dan alumni kampus selain UNIFA.

Adapun Faris jumawan yang bertindak sebagai instruktur BIM menyampaikan bahwa Implementasi Metodologi Building Information Modelling (BIM) merupakan salah satu wujud perubahan paradigma dari metode membangun konvensional menuju Construction 4.0.

Baca Juga:  Pedagang Besar Farmasi (PBF): Pengertian, Persyaratan, dan Tugasnya

“BIM merupakan suatu metodologi digital yang memanfaatkan data ke dalam sebuah model dengan memanfaatkan data digital sebagaimana kondisi fisik sebenarnya, proyek dapat mengidentifikasi resiko dengan optimal, efisiensi, efektifitas, transparansi dan kolaborasi antar software design konstruksi yang dapat dilaksanakan dalam program BIM,” tandasnya.

Faris juga menambahkan pesan, BIM adalah sebuah konsep/metode, bukan Software karena saat ini masih ada yang salah kaprah. BIM bukanlah terbatas hanya pada “Building” atau bangunan gedung, implementasi tingkat lanjut justru pada proyek-proyek Industrial Plant, konstruksi Migas lepas Pantai, Conveyor, Jembatan, dll.

- Iklan -

Dimensi BIM adalah beban pada proses BIM nya, bukan pada perangkat / BIM authoring Software, dan perangkat yang sesuai dengan kebutuhan dan tipe proyek.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU