Fatima As Zahra Aziz siswi SD Negeri 116 Enrekang ditetapkan sebagai juara I Lomba Bercerita (Story Telling) tingkat Provinsi Sulawesi Selatan

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Fatima As Zahra Aziz siswi SD Negeri 116 Enrekang ditetapkan sebagai juara I Lomba Bercerita (Story Telling) tingkat Provinsi Sulawesi Selatan yang dilaksanakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulawesi Selatan di Lantai 2 Gedung Layanan Perpustakaan Sulsel, Selasa (28/7). Dengan demikian Fatimah As Zahrah sekaligus akan mewakili Sulsel pada ajang Lomba Bercerita Tingkat Nasional di Jakarta bulan September mendatang.

Pada Grand Final Lomba Bercerita tingkat Provinsi Sulawesi Selatan yang menghadirkan Dewan Juri masing-masing Dr. Asniar Khumas, S.Psi, M.Si, (Pakar Psikologi UNM) Dr. Ratnawati, S.S., M.Pd (Balai Bahasa) dan Yudhistira Sukatanya (Seniman dan Budayawan Sulsel) tersebut, Fatimah As Zahrah tampil membawakan cerita dengan judul Abubakar Lambogo.

Sementara juara II diraih oleh Nabila Raihan Kadir dari UPT SD Negeri No. 1 Center Pattallassang Kabupaten Takalar dengan judul cerita Asal Mula Maudu Lompoa. Juara III diraih oleh Andi Zhafirah Trias dari UPT SD Negeri 16 Pinrang dengan cerita berjudul Belut Nenek Sawitto.

Andi Keisha Aisyah dari UPT SPF SD Negeri 2 Terang-Terang Kabupaten Bulukumba dengan judul cerita La Mohammadong dan La Ummareng ditetapkan sebagai juara harapan I. Sedangkan Ayra Ainmatul Naifah dari SD Negeri 2 Unggulan Maros dengan juduk cerita Biseang Labboro sebagai juara harapan II. Thyfana Selna Tumading dari SD Kristen Rantepao 5 Kabupaten Toraja Utara sebagai juara harapan III.

Kadis DPK Sulsel Moh. Hasan Sijaya, S.H., M.H dalam sambutannya se saat sebelum menutup kegiatan lomba bercerita dan menyerahkan hadiah kepada para pemenang lomba ini, mengatakan hari ini menjadi ukuran kita bahwa masih ada anak-anak bangsa, anak-anak kita dari desa yang mampu bercerita. Ini juga menjadi ukuran bahwa anak-anak kita di Sulwesi Selatan dan menjadi sampel dari enam kabupaten kota ini pintar-pintar semua.

“Seandainya dia tidak cerdas, dia tidak mampu bercerita seperti ini. Seandainya dia tidak pe de dia tidak akan tampil seperti ini. Seandainya dia tidak pernah membaca, dia tidak akan cerdas berbicara seperti ini di depan orang banyak,” ujar Hasan Sijaya.

Kadis DPK Sulsel ini juga menyampaikan bahwa kegiatan ini juga menjadi ukuran bagi kinerja kita Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan, hari ini.

“Kinerja Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan sudah terlihat di mana-mana, terasa. Bahkan Gubernur tadi memberikan apresiasi kepada kita. Berbagai macam gerakan di tengah pandemi ini, hanya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan yang terus bergerak maju, dan ini menjadi rahmatan lil alamin,” tandasnya.

Ditambahkan bahwa gerakan perpustakaan Provinsi Sulawesi Selatan terus bergerak maju tidak jalan sendiri selalu berpegangan tangan dan bergandengan tangan dengan sahabatnya yang ada di kabupaten kota.

- Iklan -

“Saya selalu katakan Dinas Perpustakaan Provinsi Sulawesi Selatan tidak punya nilai apa-apa tampa di dukung dengan kekuatan kabupaten kota. Begitu juga sebaliknya, teman-teman di kabupaten kota tidak bisa berimprovisasi bekerja kalau tidak ada penguatan dari provinsi. Kami selalu berjalan bersama dengan satu konsep sama-sama hanya untuk mencerdaskan anak bangsa dari desa,” imbuhnya.

Oleh karena itu menurut Hasan Sijaya, program mencerdaskan anak bangsa di Sulawesi Selatan ini, dilakukan oleh Gubernur dengan membuat perpustakaan lorong untuk kota dan perpustakaan desa untuk 24 kabupaten kota. Di akhir masa jabatan Bapak Gubernur nanti pada periode pertama insya Allah akan menghasilkan nanti 2.600 titik perpustakaan desa dan perpustakaan lorong.

“Ini menjadi bagian dari perjalanan pembinaan kelembagaan perpustakaan dan pengembangan literasi, yang memberi dampak dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” kuncinya. (naz)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU