Fatwa Ulama Tentang Berpuasa di Hari Sebelum dan Sesudah Asyuro

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Dalam pengamalan ibadah yang kamu lakukan. Kamu juga perlu mengetahui mengenai hukum dan syarat serta ketentuan dalam mengamalkan suatu amalan.

Pada amalan di bulan Muharram, kamu akan menjalankan ibadah puasa salah satunya puasa Asyuro.

Simak Fatwa ulama mengenai puasa sebelum dan sesudah Asyuro:

Al-‘Allamah Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah pernah ditanya dengan suatu pertanyaan,

هل يصح صيام يوم عاشوراء وحده؟ وما حكم من كان يفعل ذلك جهلاً منه؟

❝ Apakah sah puasa di hari Asyuro saja? Dan apa hukumnya orang yang mengerjakan hal itu dalam keadaan jahil?❞

Lantas beliau pun menjawab pertanyaan tersebut,

نعم يصح صيام عاشوراء وحده، ويثاب على ذلك؛ لأن النبي -صلى الله عليه وعلى آله وسلم- قال في صوم عاشوراء: «أحتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله»

Baca Juga:  Renungan Harian Kristen, Rabu, 4 Desember 2024: Hukum Perlawanan

❝ Iya, sah puasa di hari Asyuro (kesepuluh) saja dan diberi ganjaran pahala atas amalan itu.

- Iklan -

Karena Nabi ﷺ bersabda mengenai puasa Asyuro,

«أحتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله»

“Aku berharap kepada Allah untuk menghapuskan dosa satu tahun sebelumnya (dengan sebab puasa itu -pen).”

لكن بعض العلماء كره أن يفرده -أي: أن يصوم العاشر وحده- ولا يصوم يوماً قبله ولا بعده، قال: لأن آخر الأمرين من رسول الله -صلى الله عليه وعلى آله وسلم- أنه قال:

Akan tetapi sebagian ulama tidak menyukai (menganggap makruh -pen) untuk menyendirikannya (yakni berpuasa di hari kesepuluh saja) dengan tidak berpuasa sehari sebelumnya maupun setelahnya.

Baca Juga:  Benarkah Janin yang Mati Keguguran akan Membawa Ibunya ke Surga

Dia (ulama tersebut) menyatakan, dikarenakan dua perkara lain dari (hadits) Rasulullah ﷺ bahwasannya beliau bersabda,

«خالفوا اليهود صوموا يوماً قبله أو يوماً بعده» وقال:

“Selisihilah Yahudi! Berpuasalah kalian sehari sebelumnya dan sehari setelahnya!”

Beliau pun bersabda,

«لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع»

“Kalau seandainya (usia)ku sampai tahun depan, maka saya akan berpuasa di hari kesembilan.”

وعلى هذا فنقول للأخ: صم يوماً قبله أو يوماً بعده.

Berdasarkan ini, maka kami sampaikan kepada saudara, ‘Berpuasalah anda sehari sebelumnya (yakni hari kesembilan)!’ ❞

Al-Liqousy Syahri, pertemuan ke-27, Pertanyaan ke-14, dinukil dari situs resmi asy-Syaikh Ibnu al-‘Utsaimin rahimahullah | https://bit.ly/3yVjbAm

✏️ Alih Bahasa: Thuwailib Tamaam Al-Minnah
🔎 Muroja’ah: Al-Ustadz Zainal Arifin hafizhahullah https://t.me/buletinalfaidah

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU