Kapolri Jenderal Listyo Sigit Probowo ‘’buka kartu’’ tentang besarnya pengaruh Ferdy Sambo saat menjabat Kadiv Propam Polri.
‘’Kekuatan dan pengaruhnya begitu besar di Mabes Polri hingga membuat penyidik ketakutan,” ungkapnya.
Kapolri Listyo Sigit Prabowo, mengungkapkan hal tersebut kepada jurnalis senior Budiman Tanurejo, di satu meja The Forum. Videonya viral, ditayangkan di akun instagramnya, @satu mejaforum, (7/9).
“Saat awal penyidikan kasus pembunuhan Brigadir J, tidak ada penyidik yang berani memeriksa Ferdy Sambo,” tambahnya.
Dulu saat menjabat Kadiv Propam, Ferdy Sambo sangat ditakuti bahkan oleh penyidik, anak buahnya. Gara-gara pembunuhan berencana, tewasnya Brigadir Novriansyah Yosua Hutabarat, kini Ferdy Sambo harus berhadapan dengan Kadiv Propam. Bahkan sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Mengapa Jabatan Kadiv Propam sangat ditakuti? Menurut Kapolri, sebab, dialah polisinya polisi dan yang mengadili polisi ‘nakal’. Kekuatan Ferdy Sambo berangsur melemah ketika jabatannya sebagai Kadiv Propam Polri dan Kasatgasus dipreteli Kapolri.
Bahkan, katanya, ada sejumlah oknum polisi lain yang mengikuti skenario Ferdy Sambo, mereka pun telah ditetapkan sebagai tersangka menghalang-halangi penyidikan. Mereka juga telah dipecat dari kepolisian karena melanggar kode etik korps Bhayangkara.
Kapolri mengakui, akhirnya mengambil keputusan menonaktifkan Ferdy Sambo sebagai Kadiv Propam Polri, setelah menerima informasi, sejumlah penyidik yang terlibat pengusutan kasus tewasnya Brigadir J di rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo, diintimidasi. Sehingga tim yang terlibat pengusutan, tidak bisa bekerja dengan baik.
Kapolri juga menemukan adanya upaya Ferdy Sambo membuat cerita sesuai skenario yang dirancangnya untuk disampaikan ke orang-orang yang punya pengaruh. Ketika itu, katanya, sejumlah penyidik juga sempat takut dengan pengaruh besar Ferdy Sambo di Mabes Polri.
Beredar info, siapa saja yang mencoba membongkar kasus itu, akan berhadapan langsung dengan Ferdy Sambo. Penyidik pun, katanya, sempat ketakutan saat itu. (ana)
.