Film Smile 2 Dibuat Lebih Sadis, Ini Alasan Sutradara

Sutradara dan penulis naskah Parker Finn menjelaskan secara blak-blakan mengapa Smile 2 dibuat lebih sadis dan berdarah dibandingkan film pertamanya. Ia ingin memberikan pengalaman baru bagi penggemar yang kembali menantikan sekuel setelah Smile (2022).

“Saya ingin memastikan bahwa ketika kami kembali, ada lebih banyak yang bisa dinikmati oleh penggemar—lebih banyak ketakutan, kekhawatiran, kekerasan, dan semua elemen menjijikkan,” ungkap Finn dalam wawancara dengan ScreenRant.

Finn menekankan pentingnya elemen supernatural yang kembali dengan cara yang akrab namun tetap mengejutkan. Baginya, menciptakan pengalaman yang menyenangkan dan menakutkan bagi penonton sangatlah krusial.

- Iklan -
Baca Juga:  Trailer Ballerina Dirilis, Ana De Armas Tampil Sangar

Ia juga menjelaskan pemilihan Skye Riley (Naomi Scott) sebagai karakter utama sekuel, menggantikan terapis psikiatri Rose Cotter (Sosie Bacon) dari film pertama. Dengan memilih seorang bintang pop, Finn berharap dapat menyajikan kisah yang segar dan tidak hanya sekadar melanjutkan cerita sebelumnya.

“Saya ingin sesuatu yang benar-benar mengalir dalam DNA Smile, tetapi juga memiliki identitas dan ritme sendiri,” katanya. Finn merasa bahwa karakter Skye Riley dan dunia yang dia ciptakan terasa jauh lebih kuat dan matang.

Baca Juga:  Film Ip Man 5 Resmi Diumumkan, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Smile 2 bercerita tentang Skye yang sedang berada di puncak kariernya sebagai bintang pop dan bersiap untuk tur dunia. Namun, kehidupannya terganggu ketika temannya, Lewis (Lukas Gage), menunjukkan perilaku aneh dan berakhir tragis. Kejadian tersebut memicu rangkaian kengerian yang harus dihadapi Skye, yang kini menjadi target makhluk misterius bernama Smile Entity.

- Iklan -

Film ini telah tayang di bioskop Indonesia sejak 16 Oktober. (*)

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU