Film Spider-Man Milik Sony, Bukan Marvel? Begini Penjelasannya

Film Spider-Man versi layar lebar diproduksi dan dipublikasikan oleh Sony Pictures. Secara hak kepemilikan, Marvel Studios tidak memiliki hak penuh atas Spider-Man dan dunianya.

Oleh karena itu, jika Disney dan Sony gagal mencapai kesepakatan, ada kemungkinan Spider-Man bisa keluar dari MCU. Hal ini bahkan hampir terjadi pada tahun 2019. Mengapa lisensi film Spider-Man dimiliki Sony, bukan Marvel Studios? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

Pada 1996, Marvel Entertainment mengalami kebangkrutan. Hingga 1998, Marvel masih berusaha mencari dana untuk pulih dari krisis tersebut. Saat itu, Yair Landau dari Sony berusaha mengamankan hak adaptasi layar lebar untuk Spider-Man.

Ike Perlmutter dari Marvel menawarkan hak untuk semua karakter Marvel, termasuk Iron Man, Black Panther, dan Ant-Man, dengan harga 25 juta Dolar. Namun, para eksekutif Sony menilai bahwa karakter-karakter Marvel lainnya tidak begitu penting pada saat itu.

Mereka meminta Yair untuk kembali dan membuat kesepakatan hanya untuk Spider-Man. Akhirnya, Sony dan anak perusahaannya, Columbia Pictures, memperoleh hak film Spider-Man.

Meski begitu, sempat terjadi sengketa mengenai hak Spider-Man antara Columbia Pictures dan MGM. MGM, yang dikenal lewat film James Bond, sebelumnya memiliki hak untuk film Spider-Man berdasarkan kesepakatan Marvel Comics dengan Cannon Films pada 1985.

Baca Juga:  SINOPSIS: Fall, Sebuah Film Thriller Bertahan Hidup yang Ekstrem

Meskipun pengadilan sempat menyatakan bahwa kontrak asli Marvel dengan Menahem Golan dari Cannon Films sudah habis, sehingga hak Spider-Man kembali ke Marvel, masalah ini belum sepenuhnya teratasi.

Saat Columbia Pictures memperoleh lisensi Spider-Man, MGM mengklaim masih memiliki hak berdasarkan perjanjian dengan Cannon, 21st Century, dan Carolco. Di sisi lain, Columbia Pictures, yang merupakan anak perusahaan Sony, berencana membuat remake film James Bond Thunderball, yang sebelumnya mereka miliki haknya.

Dalam situasi unik ini, MGM dan Columbia Pictures mencapai kesepakatan pada Maret 1999, di mana Columbia melepaskan hak untuk membuat film James Bond baru, sementara MGM melepaskan klaim mereka atas Spider-Man. Setelah itu, Sony bisa mengadaptasi Spider-Man tanpa hambatan.

- Iklan -

Pada 2002, film layar lebar Spider-Man pertama kali dirilis di bawah bendera Sony. Pada tahun 1999, Sony secara resmi membeli hak kepemilikan untuk Spider-Man serta banyak karakter terkait.

Baca Juga:  5 Rekomendasi Film Tentang Ayah, Penuh Emosi dan Haru

Hak eksklusif ini memungkinkan Sony untuk memproduksi berbagai proyek terkait Spider-Man, termasuk game eksklusif untuk Sony PlayStation dan DLC Spider-Man di Marvel’s Avengers yang hanya tersedia di versi PlayStation.

Untuk film, trilogi Spider-Man karya Sam Raimi yang dimulai pada 2002 adalah produksi pertama di bawah bendera Sony, diikuti oleh The Amazing Spider-Man pada 2012 dan Spider-Man: Homecoming pada 2017.

Meskipun Marvel Studios telah bangkit kembali sejak kebangkrutan tahun 90-an dan meraih kesuksesan besar dengan film-film MCU mereka (yang kemudian dibeli Disney), Sony masih memilih untuk tidak menjual kembali hak Spider-Man ke Marvel Studios. Sony tetap menjaga hak atas Spider-Man dan tidak berniat untuk menjualnya.

Sebagai gantinya, Sony dan Marvel Studios mencapai kesepakatan khusus di mana film Spider-Man: Homecoming yang dibintangi Tom Holland tetap berada di bawah bendera Sony, namun bisa menjadi bagian dari MCU Marvel Studios. Itulah alasan mengapa lisensi film Spider-Man masih dimiliki Sony, bukan Marvel Studios. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU