Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan lmu Pendidikan dan Unismuh Makassar akan menyelenggarakan seminar internasional di Swiss Bell Hotel, Panakukkang, Makassar, Senin (11/2/2019).
Acara yang akan membahas persoalan perkembangan metodologi pembelajaran dan pengajaran di abad 21 dan tantangan era revolusi industri 4.0
Dekan FKIP Unismuh Erwin Akib mengatakan, event yang diberi nama English Language Teaching International Conference (ELTIC) merupakan event berkelas internasional pertama yang dimiliki FKIP.
Erwin Akib membeberkan, kegiatan yang ditargetkan merekrut peserta sebanyak 500-600 orang ini menghadirkan 6 pembicara utama. Ke 6 tokoh dan pakar pendidikan ini berasal dari berbagai latar belakang peeguruan tinggi berkelaa internasional.
Ke 6 pakar itu kata Erwin Akib yakni Prof Meera Srinivas (The English and Foreign Language University India), Prof Endang Fauziati (Universitas Muhammadiah Surakrta Indonesia.
Kemudian, Dr. Shirin Shafiei Ebrahimi (University Teknology Malaysia), Prof Rob Waring (Notre Dame Seshin University, Japan), Prof John Evard Strid (Northern Illinouis University, USA), dan Dr. Anne Keary (Monash University).
“Konfrens ini akan dihadiri oleh Dosen, Guru dan Mahasiswa dari berbagai perguran tinggi. Pesertanya mereka yang tengah menggeluti dunia english language teaching dan memiliki ketertarikan di dalamnya,” ungkap Erwin Akib.
Sementara itu, Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Umismuh Umi Khaerari Syam menjelaskan, para peserta yang mengikuti kegiatan itu akan membuat karya ilmiah dan dipersentasikan.
“Jadi nanti kalau yang diterima karyabilmiahnya baru mengikuti kegiatan. Karya ilmiah mereka akan dikirim menjadi jurnal international yang terindeks scorpus,” ungkap Ummi Khaerat yang juga merupakan Koordinator APSPBI Sulawesi.
“Tentu hal ini sangat menguntungkan bagi para guru dan dosen dan mahasiswa guna menerbitkan dan menyebarluaskan ide dan gagasannya,” tambah Umi Khaerat.
Di hari terakhir kegiatan, para peserta ELTIC akan mengunjungi sejumlah pusat-pusat kebudayaan Sulawesi Selatan. “Kita ingin memperkenalkan tentang Sulsel kepada mereka,” tutupnya.
Reporter : Ahadri