FKM Unhas Beri Pelatihan KAP Bagi Kader Posyandu Kabupaten Sinjai

Melalui kerja sama antara Direktorat Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes RI, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) melaksanakan kegiatan Orientasi Komunikasi Antar Pribadi (KAP) bagi Tenaga Kesehatan Posyandu, Senin, (15/11/2021).

Kegiatan dilaksanakan di Aula Hotel Srikandi, Kabupaten Sinjai, yang dihadiri sebanyak 26 orang kader posyandu yang berasal dari 15 Puskesmas.

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai dr. Emmy Kartahara Malik, MARS.

Dalam Sambutannya, ia menyampaikan bahwa faktor kuat yang menyebabkan stunting terjadi pada 1000 Hari Pertama Kelahiran.

“Indikator stunting ditentukan menurut tinggi badan anak berdasarkan usia,” terangnya.

Disampaikan pula mengenai pentingnya peran kader dalam pencegahan stunting karena keadaan masyarakat lebih diketahui oleh mereka.

Baca Juga:  Dibalik Pekerjaan Farmasi: Peran Penting di Balik Layar Dunia Kesehatan

Setelahnya, perkenalan oleh Tim Pendamping FKM Unhas yaitu Muhammad Rachmat, S.KM, M Kes didamping Muliati Hidayat, S.KM bersama dengan tiga orang mahasiswi FKM Unhas yaitu Diva Fadliah Kusumawardani, Nurul Aulyah Paisal, dan Vicky Milenia Ramadhina Putri.

Diawali dengan bina suasana “angin bertiup” membuat kegiatan semakin meriah dengan gelak tawa peserta. Selanjutnya, peserta diminta untuk berkenalan satu sama lain.

Peserta dibagi menjadi empat kelompok yaitu Dono, Kasino, Indro, dan Wow. Masing-masing kelompok terdiri dari satu orang penggambar, satu komunikator, dan lainnya menjadi pengamat.

- Iklan -

Kelompok Dono berkomunikasi hanya melalui tulisan melalui secarik kertas kepada penggambar, dan informasi tentang gambar yang dilihat hanya melalui tulisan di kertas tersebut.

Baca Juga:  2 Komisaris Polisi Kunjungi Pascasarjana Unifa, Ini Tujuannya

Kelompok Kasino berkomunikasi menggunakan kata-kata, tanpa komunikasi nonverbal dan tidak ada tanya jawab.

Kelompok Indro boleh menyampaikan melalui kata-kata dan tulisan, tapi penggambar tidak boleh bertanya.

Kelompok Wow boleh berkomunikasi dengan semuanya dan penggambar boleh bertanya jika kurang mengerti. Dari keempat kelompok tersebut akan dilihat hasil gambarnya.

Dalam permainan ini, kelompok Wow-lah yang mendeskripsikan bagaimana Komunikasi Antar Pribadi itu terjadi. Adanya timbal balik antara komunikator dan komunikan menyebabkan informasi yang tersampaikan akan jelas pula.

Pelatihan KAP diakhiri dengan simulasi oleh kader posyandu yaitu mempraktikkan materi yang sebelumnya diberikan sesuai langkah-langkah KAP dan menanamkan komitmen mengenai pencegahan stunting.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU