Program Bina Desa Mahasiswa Universitas Hasanuddin Tahun 2022 dilaksanakan oleh Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Hasanuddin, dan Bidang Kemahasiwaan, Alumni dan Kemitraan di masing-masing fakultas di Universitas Hasanuddin.
Dalam pelaksanaan kegiatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) melibatkan 3 Departemen yaitu Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Kesehatan Lingkungan, dan Ilmu Gizi.
Bina Desa Mahasiswa Tahun 2022 Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas mengangkat tema “Upaya Meningkatkan Kualitas Hidup Ibu dan Anak Pascapandemi COVID-19 melalui Penyehatan Lingkungan dan Perbaikan Gizi di Desa Ampekale Kabupaten Maros”.
Kegiatan Bina Desa dilakukan pada tanggal 17-18 Juni 2022.
Edukasi yang dilakukan kepada masyarakat setempat mencakup Edukasi Pencegahan Anemia pada Remaja Putri, Edukasi Perilaku Pemberian ASI Eksklusif dan MP-ASI, Edukasi Gizi Seimbang pada Remaja, serta Edukasi terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Pengolahan Sampah dengan membagi tim untuk setiap jenis edukasi.
Edukasi Pencegahan Anemia pada Remaja Putri digelar di SMP Negeri 31 SATAP Lalang Tedong, Desa Ampekale, Kecamatan Maros Utara, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Kegiatan tersebut diikuti oleh siswi SMP 31 SATAP Lalang Tedong kelas 7 dan 8 yang berjumlah sekitar 30 orang.
Kegiatan ini dikoordinir oleh Muhammad Rachmat dan tim mahasiswa yaitu Andini (PKIP), Nurinayah Arifin (PKIP), Syahrani Dwi Cahya Ramdani (Gizi), Yolanda Mangampa (Gizi), Andi Rifkah Kifayah Rosadi (Kesling), Noor Hidayuni (Kesling), dan Nanang (Kesling).
“Saya sangat senang bapak dan ibu dosen serta mahasiswa FKM Unhas berkunjung ke sekolah kami.
Semoga kedepannya sering berkunjung lagi dengan memberikan edukasi yang berbeda,” ucap Abdul Majid, salah seorang Guru SMP 31 SATAP Lalang Tedong.
Edukasi Pencegahan Anemia Remaja Pada Putri di sekolah dilakukan dalam mengupayakan peningkatan kualitas kesehatan remaja putri.
Edukasi ini diberikan kepada siswi di SMP 31 SATAP Lalang Tedong guna memberikan pemahaman dan mengedukasi agar mau dan mampu mencegah anemia.
Tim menyiapkan hadiah berupa buku tulis untuk semua peserta.
“Edukasi menggunakan beberapa metode yang menarik, yaitu permainan KAP, pengelompokan kartu, pemutaran video mengenai anemia remaja, dan pemaparan materi.
Kegiatan ditutup dengan komitmen mencegah anemia,” tutup Muhammad Rachmat yang juga dosen di Departemen PKIP FKM Unhas.