FKM Unhas Gelar Millenial Entrepreneurship Talk

Kegiatan dengan tema Millenial Entrepreneurship Talk yang dilaksanakan oleh mahasiswa FKM Unhas angkatan 2020 pada tanggal 16 Desember 2022 bertempat di Baruga A.P Pettarani Unhas yang dihadiri oleh sejumlah peserta dari beberapa universitas di Makassar.

Tujuan dari kegiatan ini untuk mengembangkan potensi kewirausahaan, meningkatkan pengetahuan dan skill wirausaha, menciptakan wirausaha muda yang berdaya saing, serta memperluas relasi/jaringan dengan sesama wirausaha muda.

Kegiatan ini diawali dengan laporan ketua panitia Arjun. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Dr dr Masyitha Muis, SKed., MS. selaku penanggungjawab mata kuliah kewirausahaan FKM Unhas.

Sambutan kedua oleh Dekan FKM Unhas yang diwakili oleh Prof Anwar Mallongi, SKM., MSc., Phd. selaku Wakil Dekan Bidang Kemitraan Riset dan Inovasi FKM Unhas.

Selanjutnya, memasuki inti kegiatan yaitu berdiskusi dengan dua orang narasumber yang telah dihadirkan yaitu A Ikram Rifqi CEO PT. Karya Petani Indonesia Vestanesia & Founder Jago Preventif dan Muhammad Faizal Ketua dan Co-Founder UKM Start Up Universitas Hasanuddin Periode 2022.

Muatan diskusi adalah masing-masing narasumber menjelaskan potensi, pengetahuan serta skill yang harus dimiliki dalam berwirausaha.

Selain itu narasumber juga menjelaskan cara menjadi wirausaha muda yang berdaya saing dengan memperluas relasi/jaringan.

Narasumber pertama, Ikram menjelaskan apa yang melatarbelakangi sehingga ia berwirausaha sampai hari ini.

Ia mulai berwirausaha karena banyaknya kebutuhan yang perlu dipenuhi selama menjadi mahasiswa. Maka dari itu ia menjadikan wirausaha sebagai jalan keluar dari masalah yang dihadapi.

- Iklan -

Selain untuk memenuhi kebutuhan, berwirausaha juga sangat fleksibel untuk dilakukan ditengah padatnya kegiatan selama menjadi mahasiswa.

Ia mengatakan fleksibel karena berwirausaha bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja, bahkan ditengah padatnya kegiatan mahasiswa.

Ia mampu mendapatkan keuntungan yang sangat banyak dan keluar kota untuk berwirausaha tanpa terikat.

“Dalam berwirausaha juga sangat diperlukan yang namanya role model untuk dijadikan inspirasi,” katanya

Ikram menjelaskan bahwa dalam berwirausaha sangat dibutuhkan seorang mentor. “Karena walaupun kita memiliki banyak sekali model untuk usaha, tapi tidak memiliki mentor maka modal kita suit untuk diolah bahkan habis dalam waku singkat, itulah sangat penting untuk mencari mentor dalam berwirausaha,” ungkapnya.

Baca Juga:  Merayakan Kreativitas: Milad Ke-3 UKM Penadipa IAS

Selain mentor, doa dan restu orang tua juga sangat penting dalam berwirausaha. Karena wirausaha mampu memberikan penghasilan yang cukup, tentu orang tua juga ikut senang dan memberikan dukungannya selama dilakukan dengan cara yang benar dan halal.

Dalam menciptakan ide tidak boleh meniru dari orang lain setidaknya ciptakan inovasi yang mampu membedakan dengan ide orang lain.

Usaha pertama yang dirintis oleh Ikram adalah konveksi dan berkat keberhasilannya di PMW ia mampu menjadi sukses seperti sekarang ini.

Dalam mengikuti PMW ia menawarkan produk desain grafis pakaian yang berbasis edukasi dengan target pasar mahasiswa di seluruh universitas, dan berhasil mendapatkan 18 juta dari PMW.

“Selain itu komitmen juga sangat dibutuhkan, karena ternyata komitmen sulit sekali dipertahakan. Sekali kita tidak konsisten dengan komitmen kita maka tidak ada lagi yang akan percaya,” terangnya,

Setelah komitmen juga perlu untuk melihat timing atau waktu yang tepat dan melihat isu yang hangat di masyarakat. Misalnya ketika mendekati pemilu maka kita harus mempersiapkan diri untuk mengambil peluang usaha di isu tersebut.

Indonesia membutuhkan seorang wirausaha karena adanya bonus demografi, dan sebagia negara berkembang masing mebutuhkan 4 juta pengusaha baru untuk menjadi negara maju.

Ketika Gen Z tidak melakukan wirausaha atau tidak mempersiapkan diri untuk masa yang akan datang maka akan menjadi bencana.

Saat ini lapangan kerja terus menurun karena meningkatnya penggunaan teknologi. Maka dari itu untuk Gen Z diharapkan mampu mempersiapkan pondasi sejak dini termasuk sejak mahasiswa.

Untuk menarik minat para pemuda untuk berwirausaha kita perlu yang namanya open minded.

Tanamkan mindset untuk tidak takut akan kegagalan berwrausaha, karena kegagalan merupakan awal dari keberhasilan.

Selain itu, perbanyak teman dan relasi untuk meunculkan ide berwirausaha. “karena saya sendiri merasakan hal yang membuat usaha sukses salat satunya adalah silaturahmi,” ucap Ikram.

Narasumber kedua, Faisal menjelaskan bahwa ia memilih menjadi seorang wirausahawan muda dengan statusnya yang saat ini masih seorang mahasiswa karena ingin mengurangi beban dari orang tuanya.

Selama menjadi wirausahawan ia mampu memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa meminta kepada orang tua.

Selain menjadi wirausahawan Faisal juga ternyata tertarik untuk menjadi seorang dosen karena ia pribadi sangat senang untuk sharing atau berbagi ilmu dengan banyak orang.

Baca Juga:  Himpunan Mahasiswa Institut Andi Sapada Kenalkan Maggot sebagai Solusi Pengelolaan Sampah Organik di Desa Bojo

Maka dari itu memilih menjadi wirausaha untuk memenuhi kebutuhannya secara finansial, sehingga ketika ia berhasi mencapai keinginannya menjadi seorang dosen ia tidak perlu lagi mengharapkan imbalan secara materil.

karena menurutnya ketika berbagi maka tentunya harus ikhlas tanpa meminta imbalan, termasuk berbagi ilmu.

Dalam berwirausaha kadang kala seseorang memiliki role model, termasuk Faisal. Ia juga memiliki role model dalam berwirausaha yaitu Muhammad Sadad founder dan CEO Erigo.

Ia bahkan mengikuti beberapa podcastnya dan berharap mampu bersaing di dunia wirausaha. Menurutnya Muhammad Sadad hanyalah manusia biasa sama sepertinya, yang bahkan pernah mengalami kerugian besar karena tidak mengetahui cara mengatur keuangan, akan tetapi dia mengasah pengetahuannya untuk terus berkembang.

Faisal juga merintis usahanya diawal dengan usaha konveksi, jasa dan fashion. Ia mengatakan bahwa ide usahanya hasil dari menirukan ide orang lain akan tetapi ia mengubahnya dalam bentukan yang baru.

Ia mengawali usahanya dengan kerja keras yang tinggi sehingga mampu menghasilkan omset dan profit yang besar.

Setelah ia mendapatkan omset dan profit ia merasa kecanduan dan terus berusaha untuk menghasilkan lebih banyak profit.

Maka ia menyarankan ketika ingin bertahan dalam berwirausaha maka ciptakanlah candu itu dengan kerja keras dan menghasilkan profit, karena menurutnya dan banyak sekali pengusaha muda diluar sana yang tidak mampu bertahan.

Tips dan trik dari kakanda Faisal untuk memunculkan ide berwirausaha adalah memperbanyak relasi dan cari apa yang kalian sukai.

Ia mengatakan bahwa sangat menyenangkan ketika kita menjadikan hobby sebagai pekerjaan.

Karena ketika merasa jenuh dengan hobby yang dijadikan pekerjaan akan lebih mudah menemukan hobby baru daripada pekerjaan baru.

Pada intinya ketika ingin memulai berwirausaha maka membutuhkan komitmen yang kuat, mindset yang baik, memperluas dan memperbanyak relasi, bekerja keras, dan tentunya tidak mudah menyerah.

“Untuk memulai usahapun tidak harus memiliki modal yang banyak, asal niat untuk memulai itu kuat dan bersungguh-sungguh. Manfaatkan peluang yang ada didepan anda sebaik mungkin dan terus berusaha,” pungkasnya

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU