FKM Unhas Gelar Pelatihan KAP Bagi Kader Kesehatan Desa Bone-Bone

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) melaksanakan kegiatan Pelatihan Komunikasi Antarpribadi (KAP) dan Emo-Demo Bagi Kader Kesehatan untuk Percepatan Penurunan Stunting.

Pelatihan ini digelar secara parallel di tiga desa yaitu Desa Salukanan, Desa Kendenan, dan Desa Bone-Bone, Kabupaten Enrekang, Sabtu, 20 November 2021.

Kegiatan yang melibatkan Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku (PKIP) FKM Unhas ini disambut hangat oleh pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Enrekang, Puskesmas Baraka, pemerintah dan warga Desa Bone-bone.

Tim yang berangkat dari Makassar pada Jumat siang (19/11/2021) ini tiba di Puskesmas Baraka pukul 22.30 Wita dan diterima secara resmi oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Syahril Pawakkarry, S.KM didampingi oleh Kepala Puskesmas Baraka H. Gusti Sakaria, S.Kep, NS.

Setelah acara penerimaan tersebut, rombongan FKM Unhas yang telah dibagi menjadi 3 tim diantar oleh pihak Puskesmas Baraka menuju desa masing-masing menggunakan kendaraan operasional Puskesmas.

Pelaksanaan kegiatan pun difasilitasi oleh pihak Dinas Kesehatan hingga tim kembali ke Makassar.

Untuk kegiatan di Desa Bone-bone diikuti oleh 14 orang kader kesehatan dan tim PKK Desa Bone-bone.

Baca Juga:  Himpunan Mahasiswa Institut Andi Sapada Kenalkan Maggot sebagai Solusi Pengelolaan Sampah Organik di Desa Bojo

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Desa Bone-bone, Drs. Idris, didampingi oleh Kepala Puskesmas Baraka.

Dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa tidak mudah untuk mengubah perilaku masyarakat apalagi yang berlokasi seperti di Desa Bone-bone.

- Iklan -

Pelatihan KAP dimulai dengan perkenalan oleh Tim Fasilitator dari FKM Unhas yaitu Muhammad Rachmat, S.KM, M.Kes didampingi oleh Endang Werdyaningsih, S.KM, M.Kes dan Muliati Hidayat, S.KM bersama dengan lima orang mahasiswa FKM Unhas yaitu Diva Fadliah Kusumawardani, Febriyanti Zefanya Maengkom, Aliftia Salsabila, Siti Hairunisa, dan Shahidul Islam.

Turut hadir dalam kegiatan dari awal hingga akhir yaitu Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Enrekang Syahril Pawakkarry, S.KM dan Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Enrekang Syarah Wahyuni, S.KM beserta tim.

Pelatihan ini menerapkan sejumlah permainan pembelajaran seperti Pesan dan Makna untuk menjelaskan konsep dasar KAP dalam pencegahan stunting dan untuk menunjukkan efektivitas KAP dibandingkan metode lain.

Baca Juga:  2 Komisaris Polisi Kunjungi Pascasarjana Unifa, Ini Tujuannya

“KAP ini merupakan komunikasi dialogis yang melibatkan keterampilan berkomunikasi secara verbal di antara dua orang atau lebih, dan non verbal seperti kontak mata, gerak tubuh, raut wajah, tekanan suara, dll. Jika menggunakan alat bantu komunikasi akan semakin memperkuat KAP,” jelas Muhammad Rachmat.

Materi bina suasana dalam KAP diberikan melalui sejumlah yel-yel dan permainan non pembelajaran.

Fasilitator juga menyampaikan Teknik Membangun Partisipasi seperti Teknik bertanya yang memotivasi pembicaraan dan curah pendapat.

Untuk memperkuat pesan kunci sesuai enam perilaku prioritas terkait stunting maka dilakukan sejumlah permainan, termasuk Emo-Demo. Emo-Demo ini diperagakan setelah jam istirahat.

Pada setiap akhir pemainan dilakukan pembahasan tentang pesan kunci yang perlu dipahami dan disampaikan kepada sasaran.

Kegiatan ditutup dengan penegasan kemabli mengenai KAP, langkah-langkah melakukan KAP, dan Emo-Demo oleh Tim Pendamping.

Acara ditutup dengan penyerahan tools Emo-Demo dari Muhammad Rachmat mewakili FKM Unhas kepada Ketua Tim Penggerak PKK Desa Bone-bone untuk dimanfaatkan dalam kegiatan edukasi.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU