FKM Unhas Gelar Pelatihan KAP Bagi Nakes Kabupaten Lutra

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) menggelar pelatihan KAP bagi tenaga kesehatan Kabupaten Luwu Utara pada Senin, 29 November 2021.

Pelatihan yang dilakukan di Aula Hotel Bukit Indah Masamba ini merupakan rangkaian kegiatan pendampingan perguruan tinggi untuk percepatan penurunan stunting di 12 lokus. Kegiatan ini merupakan kerja sama antara FKM Unhas dengan Kementerian Kesehatan RI.

Pelatihan ini merupakan lanjutan rangkaian orientasi KAP di Kabupaten Luwu Utara yang sehari sebelumnya menyasar peserta kader Posyandu di Kabupaten Luwu Utara.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Utara, drg. Marhani Katma, MARS didampingi oleh Kabid Kesmas Dinkes Luwu Utara, Syahruni, SKM, MKes dan Kasie Promkes Dinkes Luwu Utara, Juinar, SST, MKes.

Syahruni dalam laporannya memaparkan data terkini mengenai stunting di Kabupaten Luwu Utara sekaligus memperkenalkan peserta yang turut hadir pada pelaksanaan kegiatan.

“Tahun ini ada 30 lokus yang kita intervensi untuk pencegahan dan penurunan stunting dan insya Allah tahun depan bertambah menjadi 50 lokus. Oleh karena itu apa yang kita lakukan hari ini menjadi input bagi kita semua dalam hal pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Luwu Utara,” ujar Syahruni.

“Peserta hari ini terdiri dari pengelola promkes dan koordinator KIA lingkup Dinas Kesehatan dan ditambah satu orang dari pengelola gizi sehingga total peserta berjumlah 27 orang,” tambah Syahruni.

Baca Juga:  Mengenal Amorphophallus Titanum Tumbuhan Unik Di Dunia

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Utara, drg. Marhani Katma, MARS dalam sambutannya menyampaikan harapannya dalam kegiatan kerja sama dengan FKM Unhas ini.

“Saya kira dengan kerja sama antara Kabupaten Luwu Utara bersama dengan pihak ketiga dalam hal ini Universitas Hasanuddin dapat menjadi salah satu solusi dalam membantu upaya percepatan dan penurunan stunting di Kabupaten Luwu Utara,” harap drg. Marhani Katma.

- Iklan -

Selanjutnya, Prof. Dr. dr. Muhammad Syafar, MS selaku tim pendamping menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Utara.

“Keterlibatan dan partisipasi dari bapak/ibu selaku tenaga kesehatan dalam kegiatan Orientasi Komunikasi Antar Pribadi ini diharapkan dapat membantu dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Luwu Utara. Bapak/ibu juga diharapkan dapat melatih kembali kader di lokus masing-masing,” harap Prof. Syafar.

Peserta terlihat sangat antusias mengikuti setiap tahapan kegiatan. Sejumlah permainan baik permainan pembelajaran maupun non pembelajaran diperkenalkan. Kegiatan ini disampaikan oleh fasilitator Muhammad Rachmat, SKM, MKes dibantu oleh tim mahasiswa yaitu Miftahul Jannah, Karmilasari, dan Nur Ramlah.

Baca Juga:  Mengenal Baobab (Adansonia) Tumbuhan Unik Di Dunia

Dalam pemaparannya, Muhammad Rachmat juga mengungkapkan target pemerintah terkait pelatihan KAP ini.

“Sebagaimana kita ketahui bahwa pelatihan KAP ini menjadi program nasional, di mana pemerintah menargetkan pada tahun 2024 minimal 80% kader dan nakes telah mengikuti pelatihan Komunikasi Antar Pribadi.

Oleh karena itu Bapak/Ibu nantinya diharapkan dapat melatih lagi kembali kader kesehatan di wilayah kerja puskesmas masing-masing,” jelas Muhammad Rachmat.

Untuk memperkuat pemahaman dan penerapan peserta mengenai tahapan KAP maka fasilitator membagi peserta menjadi enam kelompok sesuai perilaku prioritas terkait stunting. Pembagian kelompok ini dimaksudkan untuk kegiatan praktik kegiatan lapangan.

“Tahapan KAP dimulai dengan pembukaan dan perkenalan, bina suasana, penyampaian materi dan pembahasan pesan-pesan kunci, komitmen, dan penutup. Terapkan keterampilan bertanya, tur besar-tur kecil, mendengarkan fasilitatif, komunikasi nonverbal, lalu dengarkan, apresiasi, dan klarifikasi,” lanjut Muhammad Rachmat.

Praktik kegiatan lapangan sebagai rangkaian kegiatan digelar di Puskesmas Cendana Putih pada Selasa, 30 November 2021.

Kegiatan tersebut dimaksudkan agar peserta pelatihan dalam hal ini tenaga kesehatan, dapat menerapkan secara langsung keterampilan KAP yang telah diperoleh pada sasaran kunci pencegahan stunting. Kegiatan ditutup dengan refleksi dan umpan balik dari peserta.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU