FAJARPENDIDIKAN.co.id – Stunting merupakan suatu hal yang menjadi masalah kesehatan di Indonesia yang telah ada sejak lama dan sampai sekarang ini.
Stunting menurut WHO adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai.
Pertumbuhan pada anak usia dini merupakan penanda yang kuat dari pertumbuhan yang sehat. Hal ini terkait dengan risiko morbiditas dan mortalitas, penyakit tidak menular di kemudian hari, serta kapasitas dan produktivitas belajarnya.
Ini juga terkait erat dengan perkembangan anak di beberapa domain termasuk kapasitas kognitif, bahasa, dan motorik sensorik.
Sabtu, 11 September 2021, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) melaksanakan Rapat Koordinasi Penyusunan Regulasi Penguatan Sistem Kesehatan Nasional (SKN) bagi Sasaran Kunci Pencegahan Stunting melalui zoom meeting.
Kerja sama FKM Unhas dan Kementerian Kesehatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran publik dan perubahan perilaku masyarakat untuk mencegah stunting.
Melalui kegiatan ini diharapkan mampu untuk melakukan penguatan sistem kesehatan nasional, sasaran kunci pencegahan stunting.
Ada 5 pilar percepatan pencegahan stunting: Komitmen dan Visi Kepemimpinan; Kampanye Nasional berfokus pada Pemahaman Perilaku,Komitmen Politik, dan Akuntabilitas; Konvergensi, Koordinasi, dan Konsolidasi Program Nasional, Daerah, dan Masyarakat; Mendorong kebijakan ketahanan pangan; dan Pemantauan dan Evaluasi.
Terdapat 12 lokus kabupaten/kota yang akan dilakukan pendampingan oleh FKM Unhas yakni, Kota Makassar, Kab. Jeneponto, Kab. Sinjai, Kab. Wajo, Kab. Pinrang, Kab. Luwu Utara, Kab. Tana Toraja, Kab. Toraja Utara, Kab. Selayar, Kab. Sigi (Sulteng), Kab. Bone Bolango (Gorontalo), Kab. Bulungan (Kalimantan Utara).
Kegiatan ini dibuka langsung oleh dekan FKM Unhas, Dr Aminuddin Syam, SKM., M.Kes., M. Med.Ed.
Dalam sambutannya, Aminuddin Syam mengatakan bahwa stunting sudah menjadi isu kesehatan sejak dahulu dan dalam 10 tahun terakhir telah menjadi isu global.
Dalam sambutannya juga Dekan mengatakan bahwa jika dibiarkan, maka stunting akan menyebabkan loss generation pada generasi mendatang, sehingga kegiatan akan dilaksanakan pada “hulu” dimana semua stakeholder paham dan mengerti akan stunting.
“Kegiatan regulasi ini diharapkan berdampak pada masyarakat pada tahun tahun mendatang dimana kualitas sumber daya manusia dapat meningkat,” harap Dekan.
Ketua kegiatan Tim Pendampingan FKM Unhas adalah Yahya Thamrin, SKM., MKes, MOHS, Ph.D.
Adapun koordinator tim pendampingan FKM Unhas yakni, Prof Sukri Palutturi, DKM., M.Kes., MSc.PH., Ph.D.