FKM Unhas Gelar Workshop Pembukaan Prodi Profesi Kesehatan Masyarakat

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) menggelar Workshop Pembukaan Program Studi (Prodi) Profesi Kesehatan Masyarakat di Hotel Citadines Royal Bay, 27-28 Juli 2019.

Ketua Tim Task Force, Prof Sukri Palutturi, SKM., M Kes., MSc PH, PhD., dalam laporannya mengatakan kegiatan workshop ini merupakan rangkaian kegiatan oleh tim task force selama kurang lebih empat bulan terakhir ini yang secara rutin dipersiapkan.

“Ada tiga dokumen yang telah disiapkan oleh tim yaitu, Naskah Akademik, Proposal Prodi Model RPL dan Proposal Prodi Profesi Model Reguler dan dokumen ini akan dibahas lebih jauh pada masing-masing kelompok,” papar Prof Sukri.

“Pada pagi hari akan banyak pemaparan materi dan diskusi sementara siang hari sampai malam akan dijadwalkan agenda workshop dalam bentuk kelompok kerja dan dilanjutkan sampai besok siang,” tambahnya.

Baca Juga:  Unifa dan Konjen AS Sepakati Kerja Sama Pengembangan SDM

Dekan FKM Unhas, Dr Aminuddin Syam, SKM., M Kes., M Med Ed., dalam sambutannya mengatakan bahwa pembukaan profesi kesehatan masyarakat ini adalah amanah Undang-undang Tenaga Kesehatan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi keprofesian kesehatan masyarakat.

“Itulah sebabnya yang diwajibkan dalam undang-undang tersebut tentang uji kompetensi adalah pendidikan vokasi dan profesi. Kita perlu melakukan audiens dengan PPSDM ini untuk mencantumkan cantolan dari profesi kesehatan masyarakat,” terang Aminuddin.

“Pembukaan profesi kesehatan masyarakat ini adalah butuh perjuangan dan ini adalah investasi yang kita buat. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada tim yang telah mempersiapkan proposal pembukaan program studi ini,” ungkapnya.

Narasumber yang tampil dalam workshop ini adalah Prof Dr Mursalim, MSi.

Baca Juga:  GenBI Sulawesi Selatan Gelar Seminar “Boost Your Future” untuk Persiapkan Anggota Hadapi Dunia Kerja

Ia banyak menguraikan bagaimana membuat proposal pembukaan program studi yang baik sehingga tidak bolak-balik pengurusannya. “Bagi program studi yang baru yang belum ada contoh seperti Kesehatan Masyarakat ini, diminta agar rektor dapat menyurat kepada Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk dibuatkan nomenklatur yang baru,” sarannya.

- Iklan -

Ia juga banyak memaparkan mengenai syarat dosen homebase, tenaga kependidikan, tenaga pembimbing lapangan, kurikulum, pengkodean mata kuliah, RPS, laboratorium, pakta integritas dan sebagainya. Ia bahkan bersedia membantu jika proposalnya sudah siap.

Pemateri lainnya yang dijadwalkan adalah Dr Eng Ilham Bakri., ST., MT., sebagai pengalaman pembukaan program studi insinyur, yang juga relatif baru. Jadi ini akan menjadi lesson learned. Pemateri lainnya adalah Dr Ir Prastawa Budi, MSc dengan topik Kebijakan Pembukaan Prodi Studi baru.

Hadir dalam workshop ini adalah para pimpinan fakultas, pimpinan departemen dan program studi dan tim taskforce. Selain itu, juga hadir Ketua Senat Fakultas. (FP/*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU