Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) menggelar yudisium dan sekaligus pelepasan alumni untuk periode September 2019.
Acara ini berlangsung di Gedung Aula Prof Amiruddin, Selasa, 3 September 2019.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kemitraan FKM Unhas, Prof Sukri Palutturi, SKM., M Kes., MSc PH, PhD, yang mewakili bidang akademik menyampaikan dalam laporannya bahwa jumlah yudisium kali ini terbilang banyak yaitu, terdapat 235 orang terdiri dari 127 orang Program Sarjana, 106 orang Program Magister dan dua orang Program Doktor.
Hal tersebut dapat dibenarkan karena periode September ini adalah periode dimana mahasiswa mulai kuliah tahun masuk sehingga mereka selesai tepat waktu.
Ketua IKA FKM Unhas, yang diwakili oleh Dr Arman, SKM., M Kes., menyampaikan selamat bergabung bagi para yudisium.
Tantangan kesehatan masyarakat semakin kompleks terutama dalam era revolusi industri 4.0 ini. Skill dan kompetensi para alumni semakin dituntut untuk berkompetisi secara terbuka dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
“Saya sangat meyakini bahwa bahwa delapan kompetensi kesehatan masyarakat yang dimilkinya dapat membawa para alumni untuk dapat menyesuaikan dengan kebutuhan pasar,” kata Arman.
Pada kesempatan yang sama, Dekan FKM Unhas, Dr Aminuddin Syam, SKM., M Kes., M Med Ed., dalam sambutannya juga menyampaikan selamat kepada para yudisium dan keluarga yang telah menyelesaikan studinya.
“Dalam lagu Indonesia raya yang dinyanyikan oleh paduan suara mahasiswa ada satu poin yaitu bangunlah jiwanya bangunlah badannya. Ini sejalan dengan definisi sehat oleh WHO yaitu sehat fisik, mental, spiritual dan produktif,” terang Dekan FKM Unhas.
Lebih lanjut Aminuddin menjelaskan, kesehatan masyarakat ini orientasinya adalah pada masyarakat dan pertanggungjawaban terhadap masyarakat.
“Maka kita semua berkewajiban untuk menjaga dan memelihara kesehatan masyarakat kita,” imbuhnya.
Kepada para yudisium, Dekan FKM Unhas berpesan, jika ingin sukses ada beberapa sifat yang harus dimiliki.
Pertama, konsisten. Orang berilmu itu konsisten dimana mereka bisa bedakan mana benar dan mana salah, itu baik itu tidak baik.
Sifat kedua adalah rendah hati. Orang yang berilmu itu memilki sifat rendah hati.
“Kita dapat mencontohi Prof Tahir Abdullah yang hadir dalam acara yudisium itu sampai selesai, mereka itu senior, mantan dekan, mantan Ketua Senat Fakultas, dan Profesor tetapi beliau memiliki rendah hati. Beliau tidak punya jabatan tetapi mau hadir bersama dengan kita dan beliau ikuti sampai selesai,” ungkapnya.
Ketiga, ketika ingin sukses harus memilki sifat jujur. “Orang yang jujur biasanya semakin dekat kepada Allah SWT,” tutupnya.
Hal yang menggembirakan dalam yudisium atau periode wisuda kali ini adalah bahwa terdapat 56,60 persen peserta dengan predikat kelulusan cumlaude terutama Program Magister.
Artinya mahasiswa tersebut memiliki IPK yang cukup tinggi dan juga memilki publikasi pada jurnal internasional.
Pada acara yudisium kali ini fakultas juga memberikan uang saku kepada para peserta yudisium/wisudawan terbaik untuk strata 1, strata 2 dan strata 3. (FP/Rls)