Makassar, FajarPendidikan.co.id – Dekan FKM Unhas, Dr Aminuddin Syam, SKM., MKes., M.Med.Ed dan Direktur Program RISE yang juga Wakil Rektor Bidang Riset Monash University Australia, Prof Rebekah Brown melakukan pengguntingan pita untuk peresmian Laboratorium Riset FKM Unhas. Rabu, 21 November 2018.
FKM Unhas mencatat kemajuan baru dalam kolaborasi riset internasional yang ditandai dengan peresmian laboratorium riset (research laboratory) yang berada di lantai tiga gedung FKM.
FKM UNHAS telah melakukan riset kerjasama ini selama setahun dan akan berlangsung sampai lima tahun dengan Monash University Australia sebagai partner utama.
Riset Revitalizing Informal Settlements and Their Environments (RISE) yang berloikasi di 12 pemukiman kumuh Kota Makassar, merupakan riset Field Trial yang mengujicobakan pendekatan baru Water Sensitive Cities (GSW) atau Kota Peka Air terhadap permasalahan sanitasi dan air bersih di lingkungan kumuh perkotaan.
Riset ini dilaksanakan di Kota Makassar dan Suva, Fiji. Melibatkan peneliti dari berbagai Universitas ternama di dunia dari berbagai negara seperti, Monash University dan Melbourne University Australia, Cambridge University, UK, Stanford University dan Emory University dari USA, dengan biaya dari Wellcome Trust.
Dekan FKM Unhas didampingi oleh Ansariadi, PhD., Wakil Dekan Bidang Akademik, Riset dan Inovasi yang juga sekaligus RISE Focal Point di UNHAS dan Principle Investigator. Turut hadir Prof Sukri Palutturi, PhD., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kemitraan; Dr Atjo Wahyu, SKM., M Kes., Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Sumber Daya FKM Unhas dan beberapa profesor dan dosen senior FKM.
Dalam sambutannya, Dekan FKM Unhas menyampaikan bahwa peresmian laboratorium riset merupakan rangkaian dari berbagai acara menyambut Dies Natalis FKM UNHAS yang ke 36. Ia juga menyampaikan bahwa kerjasama ini merupakan bukti bahwa peneliti di FKM mampu melakukan kerjasama internasional dengan peneliti lain di universitas ternama.
Laboratorium riset ini, sambungnya, sengaja dibuat terpisah dari laboratorium praktikum (teaching lab) yang umumnya digunakan untuk mahasiswa, agar riset yang dilakukan oleh peneliti bisa berjalan dengan baik. “Pengembangan laboratorium riset telah menjadi prioritas FKM Unhas untuk memperkuat riset. Baik untuk dosen maupun untuk mahasiswa pascasarjana (S2 dan S3) nantinya,” terang Aminuddin.
Dengan adanya laboratorium riset ini, kata Aminuddin, maka dimasa yang akan dating, diharapkan riset-riset di bidang kesehatan masyarakat, selain bisa mengidentifikasi faktor risiko kesehatan penduduk baik yang bersifat makro, maka juga akan mampu melakukan pemeriksaaan hal-hal yang bersifat mikro atau biomolokuler dengan peralatan yang paling mutakhir.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Riset juga menyampaikan bahwa hampir setiap minggunya beberapa peneliti dari berbagai negara datang dan bekerja di laboratorium dalam rangka penelitian ini. “Selain itu, mereka juga terlibat dalam kegiatan akademik di FKM seperti memberikan kuliah tamu, seminar dan training untuk peningkatkan kapasitas peneliti di FKM,” pungkasnya.(Rls)