FKM Unhas – Public Health Literature Club (PHLC) – Lembaga Kajian Konsultasi Pembangunan Kesehatan (LK2PK), mengadakan internasional webinar menghadirkan peneliti dan associate professor dari Cili, Eduardo Enduragga pada Jumat (17/12) via zoom berjudul “Stunting and Human Capital Among Indigenous Commununity: A Case Study of Amazonians”.
Internasional webinar ini turut menghadirkan penanggap, Prof drh M Rizal M Damanik, MRep Sc, PhD. sebagai Deputi Lalitbang BKKBN, manajer manajemen dan kebijakan dari SEAMEO RECFON dr Grace Wangge, PhD., Kepala Program Studi Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas DR Healthy Hidayanti, SKM., MKes; juga moderator drg Dhihram Tenrisau, M Epid.
“Internasional webinar ini bertujuan untuk menggali potensi-potensi masalah terkait stunting yang dilakukan di negara lain, sehingga kita bisa belajar sekaligus bisa mengatasi masalah serupa di Indonesia,” tutur Prof Sukri Palutturi, selaku guru besar dari FKM Unhas.
Prof Sukri mengakui bahwa kegiatan ini adalah kolaborasi lembaga yang memiliki perhatian dan inisiati untuk memberantas stunting di Indonesia.
“Kami beruntung Indonesia masih memiliki anak-anak muda yang memiliki kepedulian akan stunting ini salah satunya di PHLC dan LK2PK,” lanjutnya.
Dalam kegiatan ini baik BKKBN, FKM Unhas, SEAMEO RECFON, serta Eduardo Unduragga sepakat akan perlunya kolaborasi untuk memberantas stunting pada suatu komunitas. Utamanya lintas lembaga dan disiplin.
“Saya kira BKKBN akan siap berkolaborasi dengan FKM Unhas bersama SEAMEO RECFON, PHLC, dan LK2PK, baik itu riset ataupun pendampingan masyarakat dalam pemberantasan stunting di Indonesia,” tutur Prof Rizal M Damanik di tengah-tengah acara.
Selain dari itu, kegiatan ini merupakan pre event dari kegiatan Indonesia’s Stunting Forum yang akan dilaksanakan Januari 2022 nanti. Hal itu ditandaskan Ketua PHLC, Nilna Sa’adatar Rohmah.
“Ya, kegiatan ini merupakan pre event dari kegiatan besar Januari 2022 nanti untuk mencegah stunting di Indonesia, khususnya pada kelompok anak-anak muda,” tutur Nilna.