Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) menyelenggarakan yudisium bagi para calon wisudawan dan wisudawati di Aula Prof. Dr. Hardjoeno Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin Sabtu, 14 Maret 2020.
Di tengah merebaknya kasus Corona secara global dan juga di Indonesia, pelaksanaan yudisium ini berbeda dari biasanya karena tidak ada lagi yang namnaya jabat tangan antara mahasiswa dan dosen, tetapi cukup dengan posisi dua tangan di dada.
Pihak panitia juga menyiapkan hand sanitizer untuk menghindari dan menurangi risiko penularan kasus Corona tersebut.
Jumlah peserata yudisium sebanyak 63 peserta terdiri dari S1 sebanyak 22 orang yaitu dari Program Studi Kesehatan Masyarakat sebanyak 14 orang dan delapan orang dari S1 Program Studi Ilmu Gizi, sementara S2 dan S3 masing-masing sebanyak 34 orang dan tujuh orang.
Cukup banyak dari mahasiswa S3 yang ikut dalam yudisium kali ini. Selain itu, juga ditetapkan wisudawan terbaik periode Maret 2020 yaitu Savira Nurulita dari S1 Program Studi Kesehatan Masyarakat dengan IPK 3,86 masa studi tiga tahun lima bulan dengan predikat sangat memuaskan.
Wisudawan terbaik S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat yaitu Mayangsari Kau dengan IPK 3,92 dan masa studi satu tahun 11 bulan dengan predikat sangat memuaskan,
Sementara dari Program Studi S3 dimana ditetapkan Armin sebagai wisudawan terbaik dengan IPK 3,94 dengan masa studi tiga tahun lima bulan dengan predikat cumlaude.
Dalam sambutannya Dekan FKM Unhas, Dr. Aminuddin Syam, SKM, M.Kes., M.Med.Ed. menyampaikan tiga hal kepada mahasiswa.
Pertama, mahasiswa dan alumni harus menjadi duta kesehatan.
“Alumni FKM harus terdepan dalam mencegah dan mempromosikan kesehatan masalah stunting, masalah Corona dan sebagainya,” papar Aminuddin.
Kedua, mahasiswa dan alumni harus menjadi role model.
“Tidak elok jika ada mahasiswa dan alumni FKM yang masih merokok, apalagi mereka bekerja di layanan publik sebagai tenaga kesehatan, sebagai dosen dan sebagainy,” ucapnya.
Terakhir, Dekan berpesan untuk jaga diri dan jaga keluarga dari siksa neraka. “Corona bisa jadi menjadi bagian dari jaga dirimu dan jaga keluargamu,” tandasnya.
Turut hadir Ketua IKA FKM Unhas, yang diwakili oleh Muhammad Husni Thamrin, SKM, M.Kes. Dalam sambutannya ia mengatakan, salah satu program yang direspon oleh pemerintah daerah provinsi khusunya Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan yaitu penempatan 1 SKM 1 Desa di 18 kabupaten yang rawan stunting.
“Jadi kita menyebutnya pendamping atau konselor stunting,” terangnya.
“Kalau Anda tidak cerdas, cukup Anda menjadi orang baik,” sambungnya.
Seluruh pimpinan fakultas, ketua departemen dan program studi baik S1, S2 dan S3 dan juga para pegawai yang ikut membantu dalam penyelenggaraan yudisium tersebut. (FP)