Flu Burung Kembali Merebak di Inggris, Kasus Meningkat
Di lansir Kompas, Badan Keamanan Kesehatan Inggris telah mengkonfirmasi kasus flu burung pada seseorang yang tinggal di sebuah kota di Barat Daya Inggris.
Pemerintah Inggris pun melakukan tindakan pencegahan untuk meredam penularan penyakit tersebut.
Dalam siaran pers pemerintah Inggris yang di publikasikan Kamis (6/1/2021), orang tersebut terinfeksi dari kontak yang sangat dekat dan teratur dari sejumlah besar burung yang terinfeksi.
Semua kontak individu, termasuk mereka yang mengunjungi tempat tersebut, telah di lacak dan tidak ada bukti penyebaran infeksi pada orang lain.
Saat ini individu tersebut dalam keadaan sehat dan melakukan isolasi mandiri.
Risiko tertularnya flu burung kepada masyarakat luas sangat rendah, asalkan manusia tidak menyentuh burung yang sakit atau mati.
Flu burung, yang juga di kenal sebagai Avian flu, adalah jenis influenza yang menyebar di antara burung.
Inggris baru-baru ini mengalami wabah dan insiden flu burung pada unggas di seluruh negara.
Badan Kesehatan Hewan dan Tumbuhan (APHA) dan Kepala Petugas Veteriner Inggris kemudian mengeluarkan peringatan kepada para pemilik burung.
Beberapa jenis flu burung dapat menular dari burung ke manusia, tetapi ini sangat jarang terjadi.
Biasanya penularan membutuhkan kontak dekat dengan burung yang terinfeksi, sehingga risiko terhadap manusia umumnya di anggap sangat rendah.
Penularan flu burung dari manusia ke manusia sangat jarang terjadi.
Kasus ini terdeteksi setelah APHA mengidentifikasi wabah flu burung jenis H5N1 di kawanan burung mereka.
Infeksi mereka di identifikasi melalui pemantauan rutin yang di lakukan pada siapa saja yang memiliki kontak dekat dengan unggas yang terinfeksi.
Kini semua unggas yang terinfeksi telah di musnahkan.
Sejalan dengan pendekatan yang sangat hati-hati yang di lakukan oleh Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA)
untuk mengidentifikasi dan menghentikan penularan flu burung,
UKHSA melakukan tes swab pada orang yang di duga terkena flu burung dan mendeteksi flu tingkat rendah.
Analisis laboratorium lebih lanjut mengungkapkan bahwa virus itu adalah tipe ‘H5’, yang biasanya di temukan pada burung.
Pada titik ini belum dapat di pastikan bahwa ini adalah infeksi H5N1 (jenis yang saat ini beredar pada unggas di Inggris).
Berdasarkan bukti yang ada, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah di beritahu mengenai temuan ini.
Ini adalah kasus manusia pertama dari jenis ini di Inggris, meskipun ada kasus di tempat lain secara global.
“Meskipun risiko flu burung bagi masyarakat umum sangat rendah,
kami tahu bahwa beberapa jenis virus memang berpotensi menyebar ke manusia dan
itulah sebabnya kami memiliki sistem yang kuat untuk mendeteksinya secara dini dan mengambil tindakan,”
ujar Profesor Isabel Oliver, Chief Scientific Officer di UKHSA, seperti di kutip dari siaran pers pemerintah Inggris.
“Saat ini tidak ada bukti bahwa jenis virus yang terdeteksi di Inggris ini dapat menyebar dari orang ke orang, tetapi kami tahu bahwa virus berkembang sepanjang waktu dan kami terus memantau situasi dengan cermat.”
“Kami telah menindaklanjuti semua kontak individu ini dan belum mengidentifikasi penyebaran selanjutnya,” tambahnya.
Menurut Oliver, warga penting untuk mengetahui untuk tidak menyentuh burung yang sakit atau mati, dan mengikuti saran DEFRA untuk melakukan pelaporan jika mencurigai adanya penyebaran flu burung.
“Flu burung sangat menular pada burung, ini adalah kejadian yang sangat langka dan sangat spesifik untuk keadaan di tempat ini,” ujar Chief Veterinary Officer Inggris Christine Middlemiss.
“Kami mengambil tindakan cepat untuk membatasi penyebaran penyakit di lokasi yang bersangkutan,
di mana semua burung yang terinfeksi telah di musnahkan secara manusiawi, dan pembersihan serta di sinfeksi tempat sedang berlangsung.”
“Ini adalah pengingat bahwa kebersihan yang ketat saat memelihara hewan itu penting.”
Middlemiss mengatakan,
mereka melihat semakin banyak kasus pada burung di peternakan komersial dan di kawanan halaman belakang yang terdapat di seluruh Inggris.
“Menerapkan langkah-langkah biosekuriti yang cermat akan membantu menjaga burung Anda tetap aman,” ujarnya.
UKHSA menindaklanjuti semua individu yang pernah melakukan kontak dengan kasus konfirmasi flu burung.
Bagi mereka dengan paparan risiko tertinggi,
UKHSA menghubungi mereka setiap hari untuk melihat apakah mereka telah mengembangkan gejala sehingga pihaknya dapat mengambil tindakan yang tepat.
Warga juga di tawarkan untuk mendapatkan pengobatan anti-virus setelah terpapar burung yang terinfeksi.
Ini untuk menghentikan reproduksi virus di dalam tubuh mereka jika mereka tertular dan harus mencegah mereka menjadi tidak sehat.
Hal ini juga membantu mengurangi risiko menularkan infeksi ke orang lain.