Mbay, Nagekeo – Intensitas hujan yang tinggi sejak pergantian tahun hingga awal 2025 menyebabkan banjir dan longsor di berbagai wilayah Kabupaten Nagekeo. Menanggapi kondisi ini, Fraksi Amanat Rakyat dan Komisi II DPRD Kabupaten Nagekeo melakukan kunjungan kerja (kunker) selama tiga hari, mulai 8 hingga 10 Januari 2025.
Kunjungan tersebut dipimpin oleh Ketua Komisi II, Dorus Goa, bersama anggota komisi, yakni Adimat U.K Mane Tima, Askari Syamsudin, Anton Sukadame Wangge, dan Patris Bhoko. Dalam kunjungan ini, DPRD melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk meninjau langsung kerusakan yang terjadi di lapangan.
Beberapa lokasi terdampak banjir di ibu kota Nagekeo menjadi perhatian, seperti jebolnya saluran dan talang drainase di Danga Au, terendamnya sawah petani akibat saluran pembuangan tersumbat di Desa Tonggurambang, serta abrasi pantai di Desa Nangadhero, Kecamatan Aesesa.
Bencana serupa juga terjadi di kecamatan lain, di antaranya longsor di Kecamatan Keo Tengah yang mengancam akses jalan utama, serta jembatan ambruk dan putusnya instalasi pipa air minum utama di Kecamatan Nangaroro.
Adimat U.K Mane Tima mengimbau dinas terkait untuk segera mengambil langkah tanggap darurat. “Kami meminta Dinas PUPR dan BPBD untuk segera melakukan langkah cepat mengatasi setiap dampak yang terjadi, terlebih curah hujan ini diperkirakan berlangsung hingga Februari 2025,” ujar Adimat.
Ia juga mendesak Dinas PUPR agar menempatkan alat berat di Kecamatan Keo Tengah untuk mempercepat penanganan longsor. “Saya mendesak Dinas PUPR untuk segera menempatkan satu unit excavator di Kecamatan Keo Tengah. Potensi longsor semakin meningkat, dan hal ini dapat memutus akses jalan utama,” tegasnya.
Melalui kunjungan kerja ini, DPRD Kabupaten Nagekeo berharap pemerintah daerah dapat segera menangani bencana yang terjadi guna meminimalkan kerugian dan menjaga kelancaran akses masyarakat. (*)