Penyakit jantung biasanya mempengaruhi pria berusia 50 tahun ke atas dan wanita 65 tahun ke atas. Sekarang, orang-orang berusia 20-an, 30-an dan 40-an lebih sering menjadi korban serangan kardiovaskular ini. Penyakit jantung bisa menyerang di usia berapa pun. Namun, beberapa dekade terakhir, penuaan telah ditetapkan sebagai salah satu faktor risiko terbesar untuk serangan jantung.
“Kami sekarang melihat serangan jantung terjadi pada pria muda yang baru berusia 25 atau 35 tahun. Dua puluh tahun yang lalu ini tidak terjadi dan jarang dibahas di sekolah kedokteran,” kata ahli jantung Luke Laffin, MD., dikutip AKURAT.CO pada Kamis (27/1/2022).
Penyakit jantung memang memiliki hubungan erat dengan riwayat keluarga, namun itu bukan satu-satunya penyebab munculnya masalah kesehatan ini di usia muda.
Menurut hasil penelitian European Society of Cardiology (ESC), riwayat keluarga bukan satu-satunya faktor predisposisi untuk serangan jantung dini. Adapun korban serangan jantung muda lebih cenderung adalah perokok, penderita obesitas, dan memiliki tekanan darah tinggi atau diabetes.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat. Tingginya tingkat obesitas dan tekanan darah tinggi diantara orang yang lebih muda menempatkan mereka pada risiko penyakit jantung di awal kehidupan.
Kondisi ini terkait erat dengan perubahan gaya hidup selama beberapa dekade terakhir, termasuk konsumsi makanan tidak sehat, dan kurang olahraga.
Peningkatan drastis orang dewasa muda yang mengalami serangan jantung adalah bukti bahwa gaya hidup kita perlu diubah. Pada akhirnya, penting untuk memahami apa faktor risiko agar mampu memperbaikinya lebih awal.
“Kebiasaan buruk ini dimulai pada anak usia dini sekarang. Perlu ada perhatian tentang betapa pentingnya pencegahan dan modifikasi,” jelas Dr. Laffin.[]