Gedung Baru Diresmikan, Momentum Yayasan Al-Mubarak MTs Terus Berkembang

22 Juli 2024, Peresmian Gedung Baru Yayasan Al-Mubarak MTs di Tanah Gunung Desa Bulu Tanah, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone, yang dilakukan oleh Pjs Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone, H Jamaris menjadi momen penting dalam pengembangan pendidikan di daerah tersebut.

Dalam sambutannya, H Jamaris mengungkapkan bahwa madrasah, yang dahulu dikenal sebagai pesantren pada masa penjajahan, merupakan pendidikan tertua di Indonesia. Namun, pada perkembangannya, ada sekolah-sekolah yang hanya dapat diakses oleh kalangan kaya dan keturunan bangsawan, sementara orang miskin tidak memiliki akses yang sama. Hanya segelintir orang yang memiliki kesadaran untuk memajukan pendidikan dan bangsa ini, percaya bahwa pendidikan adalah kunci perubahan.

H Jamaris mengapresiasi kepala madrasah yang tidak pernah melupakan jasa-jasa mereka yang telah merintis dan membangun sekolah ini hingga hari ini. Ia juga memberikan penghargaan dan terima kasih kepada ketua yayasan, pengurus, serta pembina yang luar biasa, yang telah membangun dua ruang kelas belajar permanen. Hal ini dilakukan karena sulitnya mendapatkan anggaran dari Kementerian Agama, terutama di Kabupaten Bone yang memiliki lebih dari 300 sekolah swasta.

Di sisi lain, H Jamaris menyoroti pentingnya inovasi seorang kepala sekolah, yang dapat melakukan sesuatu yang unik dan dibutuhkan masyarakat, seperti program Tafsir (TAF) dan shalat Duha sebagai ekstrakurikuler yang dapat menarik minat siswa.

Baca Juga:  Mendikdasmen Ajak Para Guru Wujudkan Pendidikan Bermutu

“Ini adalah momentum yang penting bagi Yayasan Al-Mubarak MTs untuk terus berkembang dan memberikan pendidikan berkualitas bagi generasi mendatang.”

Madrasah yang hebat dan bermartabat harus memiliki ciri khas yang unik yang tidak dimiliki sekolah lain, sehingga dapat menarik minat masyarakat untuk memilih madrasah tersebut.

Mengundang pemerintah setempat, masyarakat, orang tua siswa, untuk duduk bersama dan merencanakan apa yang akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, insya Allah madrasah ini akan menjadi pilihan utama masyarakat.

Di Kementerian Agama, tugas kami adalah menyediakan sumber daya manusia (SDM) tenaga pendidik dan meningkatkan kesejahteraan guru. Pemerintah pusat telah berjanji untuk mengangkat seluruh tenaga honorer, baik guru maupun tenaga lainnya, yang sudah terdata menjadi P3K.

Dalam sambutannya, Kades Bulu Tanah, H Rusli dan pembina madrasah menyampaikan perasaan terpanggil dan keprihatinan sebagai putra daerah ketika melihat fasilitas pendidikan yang terbatas dibandingkan dengan sekolah lain yang jauh lebih memadai.

- Iklan -

MTs Tanah Gunung, yang beberapa alumninya telah mencapai kesuksesan seperti DR Mustamin yang pernah menjadi guru besar di Universitas Hasanuddin dan seorang pejabat di PLN Sulawesi Selatan, serta berbagai donatur lainnya, memiliki banyak tantangan yang perlu diselesaikan oleh pengurus yayasan.

Baca Juga:  Bhabinkamtibmas Polsek Tinambung Hadiri Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Dini di Desa Sabangsubik

Sekolah ini masih menggunakan ruang kelas yang dibangun pada tahun 70-an yang tidak lagi layak, namun diharapkan dalam waktu dekat dapat dibangun 2 kelas belajar baru.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone, yang turut hadir dalam peresmian gedung baru MTs Tanah Gunung, diapresiasi karena telah menyempatkan diri untuk meresmikan gedung baru ini.

Hal ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi semua pihak, sehingga kedepannya sekolah ini dapat mengalami perubahan yang signifikan dan mampu mencetak generasi yang berkualitas.

Kamad MTs Tanah Gunung, Andi Ambo Lallo, juga mengucapkan terima kasih kepada donatur terbesar seperti H Muslimin dan H Rusli, serta kepada seluruh masyarakat dan orang tua siswa yang telah memberikan sumbangan.

Sejarah berdirinya sekolah ini dimulai pada 3 Januari 1973 oleh Andi Massarappi Petta Bellu. Nama “MTs Tanah Gunung” dipilih karena wilayah Kecamatan Kajuara memiliki dua sebutan, yaitu Tanah Datar dan Tanah Gunung, dengan Tanah Gunung yang mencakup desa-desa seperti Desa Raja, Desa Lemo, dan Desa Bulu Tanah, seperti yang diungkapkan dalam sambutan pada acara peresmian gedung baru. (HRS)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU