Gelar Dzikir dan Doa Bersama, Dekan FKIP UIM: Mahasiswa Harus Punya Karakter Islami

MAKASSAR-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Makassar (UIM) yang berlokasi di Jalan perintis Kemerdekaan nomor 9 Makassar menggelar Zikir dan Doa Bersama sebelum ujian akhir semester berlangsung.

Zikir dan Doa Bersama ini digelar di Mesjid As-Sahabah UIm pada Senin, 3 Juli 2023.

Selama Zikir dan Doa Bersama berlangsung terlihat puluhan mahasiswa dan mahasiswi maupun dosen sangat khusyu berdoa. Sementara itu, Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D selaku Dekan FKIP UIM saat dihubungi awak media ia mengungkapkan.

“FKIP UIM sudah kurang lebih lima kali mengadakan Zikir dan Doa Bersama saat memasuki fainal baik semester ganjil maupun semester genap, yang diikuti dari berbagai prodi dan itu sifatnya wajib,”ujar Badruddin Kaddas

Baca Juga:  Unifa Sosialisasi Program RPL untuk Prajurit TNI

Lebih lanjut Badruddin Kaddas berharap dengan digelarnya Zikir dan Doa Bersama ini, dengan memohon ridho kepada Allah SWT agar mahasiswa diberikan kemudahan, keberkahan serta keberhasilan dalam menempuh ujian dan mendapatkan nilai terbaik.

“Kita berharap kepada mahasiswa FKIP agar mengedepankan karakter islami ahlussunna waljamaa, salahsatunya adalah mahasiswa FKIP kita harap selalu berintraksi dengan baik kepada dosennya,” sambungnya.

FKIP memberikan kesempatan yang sama kepada semua mahasiswa , terutama mahasiswa disabilitas yang ada di lingkup FKIP yang memerlukan fasilitas sesuai disabilitas yang dialaminya.

Baca Juga:  GenBI SulSel Gelar Edukasi Lingkungan untuk Anak-anak di Pabatta Ummi TPA Antang

Walaupun secara standar dalam menempuh pendidikan itu disamakan dengan mahasiswa pada umumnya.

“Kita berharap bahwa, standar proses belajar mengajar FKIP itu semua sama tetapi mahasiswa disabilitas itu ada kekhususan sesuai disabilitas yang dialaminya, jelas Dekan FKIP UIM itu.

- Iklan -

Selain itu Badruddin Kaddas juga menambahkan, sekarang ini Di FKIP terkhusus di prodi bahasa dan sastra Indonesia itu kita lagi mengembangkan model-model pembelajaran yang dikhususkan bagi disabilitas.

“Adapun yang kita kembangkan sekarang ini iaitu alat-alat peraga yang bisa menunjang proses belajar mengajar bagi disabilitas, dan dalam waktu dekat akan kami worsyopkan,” jelasnya.(*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU