FAJARPENDIDIKAN.co.id – Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI) Sulawesi Selatan menggelar National Healthy Cities Short Course pada tanggal 03-04 April 2021 dengan tema “Penilaian Kabupaten/Kota Sehat di Masa Pandemi Covid-19”.
Dihadiri kurang lebih 85 peserta dengan skala nasional yang tersebar di seluruh Indonesia baik dari Provinsi Sulawesi Selatan maupun dari luar Sulawesi Selatan dengan latar belakang pendidikan dan pekerjaan yang beragam diantaranya mahasiswa, dosen, kalangan pemerintah daerah, Forum Kabupaten/Kota Sehat dan para praktisi kesehatan dan penggiat kabupaten/kota sehat.
Short Course kali ini menghadirkan pemateri yaitu Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI drg R Vensya Sitohang, M Epid. dengan materi “Kebijakan dan Sistem Penilaian Kabupaten/Kota Sehat di Masa Pandemi Covid-19”.
Dalam materinya Vensya menjelaskan mengenai 7 Tatanan Kabupaen/Kota Sehat yang diwujudkan seperti pemukiman, sarana dan prasarana umum, tata tertib lalu lintas dan pelayanan transportasi, industri dan perkantoran sehat, pariwisata sehat, ketahanan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat sehat mandiri, dan kehidupan sosial yang sehat.
“Terdapat tatanan yang bersifat wajib dan tatanan yang bersifat pilihan,” katanya.
Ia menjelaskan, tatanan pertambangan sehat dan tatanan hutan sehat jarang menjadi perhatian bagi seluruh kabupaten/kota karena tidak semua kabupaten/kota konsen dibidang tersebut.
Selain itu dalam materi tersebut dijelaskan mengenai prasyarat verifikasi Kabupaten/Kota Sehat (KKS), penghargaan KKS, alur penyelenggaraan dan verifikasi KKS serta capaian penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat di Provinsi Sulawesi Selatan.
“Patut diapresiasi saat ini jumlah provinsi di Sulawesi Selatan yang telah menerima penghargaan Wistra sebanyak 22 Kabupaten/Kota dan 1 Kabupaten mendapat penghargaan Wiwerda,” ungkapnya.
Pencapaian Desa/Kelurahan Open Defecation Free (ODF) di Provinsi Sulawesi Selatan dengan rata-rata presentase ODF yaitu 87.86%. Secara detail dapat dilihat di monev.stbm.kemkes.go.id per tanggal 29 Maret 2021.
Lebih lanjut ia menyampaikan terima kasih kepada Prof Sukri, yang banyak membantu Kementerian Kesehatan dalam keterlibatannya dalam Komite Ahli khusus yang membidangi Kabupaten/Kota Sehat.